Krisis Korupsi Zelensky Memuncak Setelah Penemuan Uang Tunai dan Toilet Emas di Kyiv

 

Repelita Kyiv - Skandal dugaan korupsi besar-besaran di Ukraina memuncak setelah aparat menemukan sejumlah tas berisi uang tunai serta toilet emas saat menggeledah apartemen mewah di ibu kota, Kyiv.

Penyelidik dari Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) menuding adanya praktik suap terkait proyek perlindungan infrastruktur energi, termasuk pembangunan fasilitas untuk menjaga pembangkit dan gardu listrik dari ancaman serangan Rusia.

NABU menyebut Tymur Mindich, teman lama sekaligus mantan rekan bisnis Presiden Volodymyr Zelensky, sebagai salah satu pengendali skema pencucian uang yang terlibat. Perkiraan aliran dana mencapai 100 juta dolar AS, seperti dikutip dari Ukrainska Pravda pada Senin, 17 November 2025.

Merespons tekanan publik dan desakan mitra internasional, Zelensky memerintahkan pengunduran diri Menteri Kehakiman German Galushchenko dan Menteri Energi Svitlana Hrynchuk. Zelensky juga menjatuhkan sanksi terhadap Mindich serta seorang pengusaha lain yang terlibat dalam kasus ini.

Beberapa aktivis menilai langkah pemerintah terlambat dan kurang tegas. Direktur Eksekutif Anti-Corruption Action Centre, Daria Kaleniuk, menegaskan bahwa penanganan kasus ini sangat lamban dan lemah.

Investigasi mengungkap praktik pemerasan terhadap pemasok Energoatom, perusahaan energi nuklir Ukraina, yang diminta membayar suap 10-15 persen dari setiap kontrak. Penyidikan berjalan selama 15 bulan dengan lebih dari 1.000 jam penyadapan.

Kasus ini juga menyeret Oleksiy Chernyshov, mantan wakil perdana menteri, yang dituduh menerima 1,2 juta dolar AS dan 100.000 euro dalam bentuk tunai. Chernyshov dan Galushchenko membantah tuduhan tersebut.

NABU menyebut Mindich mendapat bocoran operasi sebelum penggerebekan dimulai dan melarikan diri dari Ukraina beberapa jam sebelumnya, memperumit proses penegakan hukum atas dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga