Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[VIRAL] Banjir Bandang Landa Raja Ampat, Warga dan Pemerintah Siaga Darurat

 

Repelita Raja Ampat - Banjir bandang yang melanda wilayah Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, menjadi sorotan nasional setelah video dan foto kejadian menyebar luas di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 23 September 2025, dan berlanjut hingga Rabu, 24 September 2025, dengan dampak yang cukup parah di sejumlah titik.

Luapan air merendam rumah warga, fasilitas umum, jalan raya, dan bahkan rumah sakit serta kantor pemerintahan.

Ketinggian air dilaporkan mencapai pinggang orang dewasa di beberapa lokasi, termasuk kawasan Bank Papua dan RSUD Raja Ampat.

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa titik seperti belakang Kantor KPU, area Kobeoser, dan sekitar PLN.

Satu rumah warga dilaporkan rusak di bagian dapur akibat tertimpa material longsor dari lereng yang tidak stabil.

Pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat dan mengerahkan BPBD, TNI, dan Polri untuk melakukan evakuasi warga terdampak.

Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, menyebut bahwa bencana ini merupakan kombinasi antara faktor alam dan ulah manusia.

Ia menyoroti penebangan pohon di lereng, pembangunan yang tidak memperhatikan kontur wilayah, serta sampah yang menutup saluran drainase.

Air pasang laut juga disebut sebagai pemicu utama yang memperparah kondisi banjir di wilayah pesisir.

Warga Kelurahan Warmasen, Yuliana, mengaku panik saat air tiba-tiba masuk ke rumah dengan deras.

Anak-anak langsung digendong keluar rumah, sementara barang-barang tidak sempat diselamatkan.

Sebagian warga terpaksa bertahan di lantai dua rumah untuk menghindari terjangan air yang terus naik.

Kondisi RSUD Raja Ampat terganggu karena sejumlah ruangan pasien ikut terendam air.

Pelayanan di Bank Papua lumpuh total akibat genangan yang mencapai 70 cm di dalam ruangan.

Anggota DPRD Raja Ampat, Muamar Khadafi, meminta pemerintah pusat untuk lebih serius menangani banjir yang terjadi.

Ia menyebut bahwa tumpukan sampah kayu dan pohon tumbang di aliran sungai menjadi penyebab utama tersumbatnya jalur air.

Khadafi juga menyoroti kemungkinan keterkaitan antara banjir dan aktivitas buka tutup lahan di kawasan konservasi.

Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut masih perlu ditelusuri lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material dialami oleh ratusan warga terdampak.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di sekitar lereng yang rawan longsor.

Banjir bandang ini disebut sebagai yang terburuk sejak Kabupaten Raja Ampat berdiri sebagai wilayah administratif.

Warga berharap agar kejadian ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola lingkungan dan pembangunan wilayah pesisir. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved