
Repelita Ponorogo - Ratusan warga Desa Sedah dan Desa Sraten, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Rabu 10 Desember 2025 mengambil alih jalan desa dengan menggelar razia mandiri terhadap truk tambang pengangkut pasir.
Mereka menghentikan puluhan truk yang melintas, memeriksa muatan, dan memaksa sopir menurunkan sebagian pasir jika terbukti overload sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.
Aksi ini menjadi puncak kegeraman masyarakat yang sudah berbulan-bulan menyaksikan jalan desa hancur berlubang akibat truk bermuatan berlebih yang melintas setiap hari.
Selain merusak infrastruktur, kondisi jalan yang rusak parah itu juga memicu banyak kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor yang sering terjatuh.
Warga menilai aparat penegak aturan seperti polisi dan Dinas Perhubungan tidak pernah bertindak tegas sehingga mereka terpaksa turun tangan sendiri demi keselamatan bersama.
Muhtar, salah seorang warga Desa Sedah yang ikut serta dalam razia tersebut menyatakan bahwa tujuan utama adalah mencegah kerusakan jalan semakin meluas dan mengurangi angka kecelakaan.
"Yang dimasalahkan itu muatanya yang overload, dampaknya merusak jalan lubang-lubang. Pengendara motor itu sering kecelakaan di sini. Penindakan (oleh petugas) kurang tegas sehingga memicu kemarahan masyarakat dan bertindak sendiri," kata Muhtar di lokasi, Rabu (10/12/2025).
Sementara itu, Hendik Frangki Ariesta selaku Ketua RT setempat menambahkan bahwa warga sebenarnya tidak mempermasalahkan truk tambang selama muatannya sesuai aturan dan ditutup terpal dengan rapat.
"Truknya itu rata-rata semuanya kelebihan muatan. Warga sebenarnya kalau muatannya tidak overload sih tidak apa-apa. Karena overload itu kan efeknya ke jalan rusak. Sudah banyak kendaraan kecil terjatuh," ucap Hendik.
Aksi warga ini mendapat dukungan luas dari masyarakat luas setelah video razia menyebar cepat di berbagai platform media sosial.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

