Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[VIRAL] Kematian Wartawan Kompas Pengkritik Tambang Kalimantan Kembali Diingatkan Publik

Repelita Balikpapan - Sebuah unggahan di media sosial kembali mengingatkan publik pada kasus kematian wartawan senior harian Kompas, Muhammad Syaifullah, yang terjadi pada 26 Juli 2010 di kediamannya.

Kematian almarhum yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Kompas wilayah Kalimantan itu memicu berbagai spekulasi karena jenazah ditemukan dengan kondisi wajah membiru serta busa keluar dari mulut.

Banyak kalangan menghubungkan peristiwa tersebut dengan laporan-laporan kritis yang kerap ditulis Syaifullah mengenai aktivitas pertambangan batu bara serta dampaknya terhadap lingkungan di Kalimantan.

Salah satu contoh tulisannya adalah artikel pada 10 Juni 2010 berjudul "Izin Pertambangan Ancam Orang Utan" yang mengungkap penguasaan lahan lebih dari 1.300 hektare oleh sekitar 13 perusahaan tambang di area dekat hutan lindung milik Inhutani.

Tidak hanya itu, pada Januari 2010, almarhum turut berkontribusi dalam pemberitaan yang menyentil praktik penambangan ilegal di kawasan konservasi, hingga memicu Menteri Kehutanan saat itu, Zulkifli Hasan, mengeluarkan surat teguran kepada gubernur, bupati, serta pelaku usaha.

Secara konsisten, Syaifullah mengangkat isu kerusakan ekosistem akibat perizinan tambang sebelum dan sesudah periode tersebut.

Ada pula informasi bahwa almarhum sempat menerima ancaman terkait pemberitaannya yang membuat sejumlah pihak tidak nyaman.

Pemimpin Redaksi Kompas, Rikard Bagun, menyatakan keterkejutan mendalam karena baru saja bertemu Syaifullah di Jakarta yang tampak sehat tanpa keluhan.

“Kami sangat terkejut. Belum lama ini dia ke Jakarta. Dia tampak sehat dan tidak mengeluhkan apa-apa. Kami sangat kehilangan dia,” kata Pemimpin Redaksi (Pimred) Kompas, Rikard Bagun, saat dihubungi detikcom, Senin (26/7/2010).


Rikard Bagun menggambarkan almarhum sebagai sosok yang aktif dan berkomitmen tinggi terhadap pelestarian alam serta tata kelola pemerintahan yang baik.

“Banyak tulisan mengenai kerisauannya terhadap alam kalimantan yang terus dikeruk dan punya komitmen untuk penegakan pemerintahan yang bersih,” ujar Rikard.

Meski dugaan awal polisi mengarah pada penyakit kronis seperti jantung dan diabetes setelah otopsi, spekulasi keterkaitan dengan profesi jurnalistiknya tetap beredar luas di kalangan rekan sejawat.

Unggahan terkini di platform X menyinggung kasus serupa dengan laporan deforestasi di Sumatera oleh tim Kompas, seolah mengaitkan risiko bagi wartawan yang mengungkap isu pertambangan dan kehutanan.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved