
Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak akan mundur dari jabatan meskipun pemerintahan yang dipimpinnya terus dihadapkan pada berbagai bentuk fitnah serta usaha untuk melemahkan.
Beliau menegaskan bahwa sikap berani dalam menerima realitas yang sulit merupakan dasar penting bagi bangsa Indonesia untuk tetap eksis dan maju sebagai negara yang merdeka serta berdaulat.
Dalam penyampaiannya, Presiden menganalogikan negara seperti tubuh manusia di mana kekayaan bangsa berfungsi sebagai darah yang mengalir di dalamnya.
Apabila terjadi kebocoran kekayaan akibat korupsi, penyelundupan, maupun manipulasi dalam perdagangan, maka ketahanan nasional akan terancam secara serius.
Karena itu, langkah penyelamatan aset negara menjadi prioritas yang tidak dapat ditunda atau dikompromikan.
Presiden menguraikan beragam cara kebocoran kekayaan terjadi, antara lain melalui pelaporan yang dimanipulasi, praktik under invoicing, serta penyuapan terhadap aparat di berbagai level.
Menurut beliau, situasi tersebut bukanlah hal yang muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh kelompok tertentu yang tidak menghendaki Indonesia menjadi negara yang kuat dan mandiri.
Meskipun pandangan mengenai keterlibatan pihak luar sering dipertanyakan dan bahkan diejek, Presiden tetap yakin bahwa amanat yang dijalankannya berasal langsung dari rakyat Indonesia.
Komitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat serta generasi mendatang ditegaskan sebagai landasan utama dalam memimpin negara.
“Mau mereka apakan, mau mereka bayar siapa pun untuk memfitnah kita, menjelek-jelekkan kita, mengatakan ini dan itu, tidak ada masalah. Kita kerja terus. Kita kerja terus untuk rakyat, dan rakyat merasa serta melihat apa yang kita kerjakan,” ujarnya dengan tegas.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan penghargaan tinggi kepada Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan atas dedikasi dan keberanian dalam menunaikan tugas.
Beliau memandang bahwa satgas tersebut bersama penegak hukum, TNI, Polri, dan kementerian terkait menjadi benteng utama dalam melindungi harta negara.
Presiden mengakui bahwa di setiap lembaga selalu ada tantangan dari dalam, termasuk oknum yang berpotensi merusak integritas institusi.
Meski demikian, perjuangan memberantas korupsi dan segala bentuk ketidakadilan harus tetap berlanjut dengan semangat kebersamaan antarlembaga.
Menghadap tahun mendatang, Presiden menyatakan keyakinan bahwa pada 2026 pemerintah akan melangkah lebih tegas dan berani dalam berbagai kebijakan.
Berbagai serangan fitnah maupun tekanan politik tidak akan mampu menghalangi kinerja pemerintah selama segala tindakan diambil demi kepentingan rakyat.
Presiden menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen pemerintahan untuk tetap kokoh, tidak takut, serta mempertahankan semangat juang.
Perjuangan membela kebenaran, keadilan, dan masa depan jutaan rakyat Indonesia digambarkan sebagai jalan mulia yang mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
Editor: 91224 R-ID Elok

