
Repelita Jakarta - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya lumbung pangan di tingkat desa memicu beragam tanggapan dari masyarakat di media sosial.
Beliau menyatakan bahwa banjir di wilayah Sumatra menjadi pelajaran berharga sehingga setiap desa perlu memiliki cadangan pangan sendiri agar tidak terjadi kelangkaan saat akses distribusi terputus.
Gambar meme yang beredar menampilkan foto Presiden Prabowo dengan teks besar "LUMBUNG PANGAN" serta kalimat bahwa banjir Sumatra harus dijadikan pembelajaran karena desa wajib memiliki lumbung pangan untuk mencegah kelangkaan stok makanan.
Tanggapan warganet terhadap pernyataan tersebut menunjukkan sikap skeptis dan kritis terhadap pemahaman presiden atas kondisi lapangan.
Seorang pengguna bernama Amka Ayra menyatakan ketidakpuasan atas isi pemikiran presiden terkait situasi bencana.
“Gpaham lagi dengan isi pemikiran pak presiden. dia punya empat tapi gbisa baca situasi.”
Komentar balasan dari Qura Entok menyindir bahwa presiden seolah dibohongi oleh menterinya sendiri.
“Amka Ayra coz di bohongi oleh menteri ny sendiri”
Pengguna lain, Daniel Hananya Sinaga, mengkritik kunjungan presiden ke lokasi bencana yang dinilai tidak mendalam dalam memahami realitas di lapangan.
Ia menyoroti tingkat keparahan banjir yang hingga menyapu kuburan sehingga mayat pun terbawa arus.
Menurutnya, bahkan jika ada lumbung pangan di desa, fasilitas tersebut juga akan terdampak dan tersapu banjir.

Daniel Hananya Sinaga juga mempertanyakan kelayakan pembangunan lumbung pangan yang tahan terhadap bencana alam di setiap desa mengingat biaya dan kompleksitasnya yang tinggi.
“Bapak ini turun ke lokasi, tapi nggak memahami apapun yang terjadi di lokasi bencana. Sedangkan mayat di dalam kuburan ikut tersapu oleh banjirnya. Kalaupun ada lumbung pangan di tingkat desa, lumbungnya ikut tersapu bapak…"
“Kecuali lumbungnya dirancang tahan bencana alam, tapi apa iya di tiap desa mau dibikin lumbung pangan secanggih itu?”
Editor: 91224 R-ID Elok

