
Repelita Jakarta - Rapat konsultasi antara Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Kamis, 25 Desember 2025, bertepatan dengan 4 Rajab 1447 Hijriah.
Pertemuan tersebut diprakarsai oleh Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Acara dihadiri oleh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar, bersama para anggota Syuriyah seperti KH Abdullah Kafabihi, KH Mu’adz Thohir, KH Imam Buchori, KH Idris Hamid, H Muhammad Nuh, Gus Muhib, Gus Yazid, Gus Afifuddin Dimyati, Gus Moqsith Ghozali, Gus Latif, Gus Sarmidi Husna, Gus Tajul Mafakhir, Gus Athoillah Anwar, serta Gus Nadzif.
Turut hadir Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf, beserta pengurus harian seperti H Amin Said Husni.
Dari kalangan Mustasyar, yang hadir antara lain KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, KH Abdullah Ubab Maimoen, dan KH Machasin.
Konflik internal di tubuh Nahdlatul Ulama bermula dari pemberhentian Ketua Umum oleh Rais Aam melalui forum Rapat Syuriyah, yang kemudian ditolak oleh Ketua Umum.
Perkembangan selanjutnya justru memperlihatkan ketegangan yang semakin meningkat dan berlarut-larut.
Sebagai bentuk kepedulian moral terhadap keutuhan organisasi, para Mustasyar bersama sesepuh dan ulama Nahdlatul Ulama telah menggelar sejumlah musyawarah.
Pertemuan-pertemuan tersebut antara lain berlangsung di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri dan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Puncaknya adalah Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo pada 21 Desember 2025 atau 1 Rajab 1447 Hijriah, yang diikuti pengurus wilayah dan cabang dari seluruh Indonesia.
Berbagai masukan serta saran dari ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama secara individu juga terus mengalir untuk mendukung penyelesaian damai.
Meskipun demikian, hingga kini belum terlihat tanda-tanda konflik akan segera mereda.
Setelah mendengar paparan dari Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, serta mempertimbangkan pandangan anggota Syuriyah dan masukan Mustasyar, rapat konsultasi mencapai kesepakatan bulat.
Forum memutuskan untuk menggelar Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama dalam waktu sesingkat mungkin.
Pelaksanaan muktamar tersebut menjadi tanggung jawab bersama Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf.
Proses penentuan waktu, lokasi, serta kepanitiaan akan melibatkan Mustasyar, para sesepuh, dan pengasuh pondok pesantren.
Keputusan ini diharapkan menjadi langkah menuju pemulihan keharmonisan di internal Nahdlatul Ulama.
Editor: 91224 R-ID Elok

