Otto Hasibuan Sebut Polri Dibenci tapi Banyak yang Mau Jadi Polisi, Said Didu: Sangat Tidak Bisa Dibandingkan

Repelita Jakarta - Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM Otto Hasibuan yang juga menjadi anggota Tim Percepatan Reformasi Polri mengungkapkan kebingungannya atas fenomena paradoks di tubuh kepolisian.

Menurutnya, meski banyak masyarakat menyatakan kebencian terhadap institusi Polri, justru semakin banyak orang yang rela mengeluarkan biaya besar agar bisa menjadi anggota kepolisian.

Yang menjadi hal yang masih belum terpecahkan dan sedang kita pikirkan, kenapa kita katakan, dan banyak tadi yang memberikan masukan pendapat, banyak kebencian orang terhadap Polri.

Pernyataan Otto ini disampaikan dalam diskusi terkait agenda reformasi Polri yang sedang digodok pemerintah.

Ia menyoroti fakta bahwa pendaftar Akademi Kepolisian terus meningkat dan tidak sedikit orang tua yang bersedia membayar mahal demi anaknya lolos seleksi.

Fenomena ini dianggapnya sulit dipahami mengingat citra Polri di mata publik masih diwarnai berbagai kritik dan ketidakpercayaan.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu langsung memberikan tanggapan keras melalui akun X @msaid_didu pada Jumat, 12 Desember 2025.

Ini pemikiran apa ?

Sesuatu yang sangat tidak bisa dibandingkan.

Said Didu menilai perbandingan antara tingkat kebencian publik terhadap Polri dengan tingginya minat menjadi polisi sebagai dua hal yang sama sekali tidak sebanding.

Menurutnya, logika Otto Hasibuan dalam mengaitkan kedua fenomena tersebut menunjukkan pemahaman yang keliru.

Cuitan Said Didu langsung memicu reaksi luas di media sosial, dengan banyak netizen menilai pernyataan Otto sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap akar masalah yang sebenarnya dihadapi Polri.

Hingga kini, Otto Hasibuan belum memberikan klarifikasi lebih lanjut atas sindiran tajam yang dilontarkan Said Didu.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga