Repelita Cikampek - Direktur Gerakan Perubahan sekaligus Koordinator Indonesia Bersatu, Muslim Arbi, menyoroti penetapan status tersangka terhadap Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana, dalam perkara dugaan pemalsuan ijazah.
Penetapan tersebut oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia memicu reaksi luas di kalangan pengguna internet, yang kemudian ramai mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus serupa yang melibatkan mantan Presiden Joko Widodo.
Banyak warganet menyuarakan keheranan atas apa yang mereka anggap sebagai ketidakkonsistenan dalam penegakan hukum, khususnya terkait isu keaslian dokumen pendidikan.
Masyarakat daring secara aktif membahas bukti-bukti yang dikemukakan oleh tiga alumni Universitas Gadjah Mada, yaitu Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma, yang menyatakan keyakinan mereka atas ketidakaslian ijazah Joko Widodo karena rasa cinta terhadap institusi alma mater.
Ironisnya, ketiga individu tersebut justru menjadi tersangka dalam proses hukum terkait tuduhan pencemaran nama baik.
Kini, Dokter Tifa melibatkan pakar peneliti dari Eropa dan Amerika Serikat untuk memverifikasi keabsahan dokumen pendidikan asli milik Joko Widodo.
Perkembangan ini semakin menambah intensitas perdebatan publik, yang menilai kasus tersebut tidak boleh dianggap remeh karena berdampak pada citra Indonesia di arena ilmiah dan sains internasional.
Muslim Arbi menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto perlu mengambil sikap tegas tanpa terpengaruh hubungan pribadi, agar tidak terkesan membela dugaan ketidakbenaran yang dapat merugikan nama baik negara.
Ia juga menyatakan bahwa selama pimpinan kepolisian dan rektorat Universitas Gadjah Mada tetap seperti sekarang, isu ini berpotensi tetap tidak transparan meskipun sudah banyak bukti yang beredar.
Penetapan Hellyana sebagai tersangka berdasarkan laporan seorang mahasiswa semakin menimbulkan pertanyaan mengapa kasus serupa yang dilaporkan oleh alumni Universitas Gadjah Mada terhadap Joko Widodo belum mendapatkan penanganan setara.
Masyarakat terus bertanya-tanya kapan Markas Besar Kepolisian akan menetapkan Joko Widodo sebagai tersangka dalam dugaan pemalsuan ijazah tersebut.
Ada pula suara yang menyatakan bahwa mungkin diperlukan aksi massa besar-besaran seperti gerakan masa lalu sebelum ada tindakan hukum yang tegas.
Demikian pandangan Muslim Arbi yang disampaikan pada 24 Desember 2025.
Editor: 91224 R-ID Elok

