
Repelita Aceh Tamiang - Dua pekan setelah banjir bandang menghantam wilayah Aceh Tamiang, ribuan warga masih terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka belum layak huni.
Lumpur setebal puluhan sentimeter masih menutupi lantai rumah dan halaman permukiman sehingga proses pembersihan berlangsung sangat lambat.
Sebagian besar bangunan mengalami kerusakan struktural berat dan hingga kini belum mendapatkan perbaikan signifikan.
Fasilitas di tempat pengungsian yang terbatas membuat para pengungsi menghadapi kesulitan besar terutama dalam memperoleh air bersih.
Pasokan air bersih yang dikirim ke lokasi pengungsian sampai akhir pekan lalu masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga.
Banyak warga terpaksa menggunakan air sisa genangan banjir yang bercampur lumpur untuk keperluan mandi, mencuci pakaian, serta membersihkan peralatan masak.
Air keruh tersebut memang tidak layak konsumsi namun pada hari-hari awal bencana beberapa pengungsi sempat meminumnya dalam kondisi terdesak karena bantuan belum sampai.
Kondisi tersebut menambah beban fisik dan mental pengungsi yang sudah lelah akibat proses evakuasi serta kehilangan harta benda.
Banjir bandang ini dipicu oleh hujan deras berkepanjangan di wilayah hulu yang menyebabkan sungai-sungai meluap secara tiba-tiba.
Arus deras membawa lumpur tebal, batu, dan batang kayu hingga memasuki kawasan permukiman warga.
Sejumlah akses jalan yang terputus membuat distribusi logistik mengalami hambatan berat pada fase awal tanggap darurat.
Petugas gabungan bersama relawan saat ini terus berupaya membuka jalur serta membersihkan material lumpur dari rumah-rumah warga.
Pemerintah daerah mengakui bahwa kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama yang harus segera dipenuhi secara menyeluruh.
Langkah percepatan sedang dilakukan dengan menambah jumlah truk tangki air serta membangun bak penampungan sementara di berbagai titik pengungsian.
Harapannya dalam waktu dekat para pengungsi tidak lagi harus menggunakan air bercampur lumpur yang membahayakan kesehatan mereka.
Editor: 91224 R-ID Elok

