Repelita Jakarta - Pemimpin tertinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan perhatian khusus terhadap musibah banjir besar beserta longsor yang menimpa wilayah Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
Banyak korban jiwa yang mencapai ratusan orang akibat peristiwa tersebut.
Megawati menilai bahwa kejadian alam berbasis cuaca ekstrem ini menjadi bukti menyedihkan atas ketidakberhasilan strategi pemerintahan dan rendahnya otoritas peraturan.
Instruksi rutin dari Ketua Umum selalu disampaikan kepada seluruh struktur organisasi politik tersebut.
Situasi darurat besar di Pulau Sumatera, yang menewaskan banyak nyawa hingga ratusan, memperlihatkan betapa pentingnya pendekatan perlindungan alam yang kerap ditekankan oleh Megawati melalui inisiatif Merawat Pertiwi sebagai suatu keharusan mutlak.
Demikian penjelasan dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada pernyataan resminya, Senin (1/12).
Hasto menyatakan bahwa berbagai kejadian alam merusak sering kali disebabkan oleh kesalahan tindakan manusia, kekeliruan dalam arah politik, serta absennya dominasi aturan hukum.
Ia menekankan betapa maraknya aktivitas penebangan liar di berbagai tempat karena kurangnya pengawasan ketat dari pihak berwenang.
Penebangan kayu di kawasan hutan berlangsung luas dengan dalih manfaat ekonomi, program pangan nasional, sampai proses industri lanjutan.
Lingkungan alam mengalami penderitaan berat, mengakibatkan ketidakharmonisan sistem kehidupan, yang semakin buruk karena pemanasan global.
Pada akhirnya, degradasi habitat menjadi risiko serius bagi kelangsungan hidup manusia di planet ini.
PDIP mendesak agar dihentikan segala bentuk pemotongan pepohonan, dilestarikan area hutan beserta sistem pendukung kehidupan, serta dijaga sumber air sungai.
Bagi partai tersebut, prioritas utama adalah penerapan jeda penebangan hutan disertai penguatan aturan secara tegas supaya tidak ada lagi perlindungan dari oknum pejabat terhadap kegiatan tak sah.
Hasto menandaskan bahwa upaya menjaga alam bukan hanya kata-kata sementara, melainkan sudah menjadi bagian dari budaya organisasi sejak era Soekarno dan di bawah arahan Megawati.
Gerakan pelestarian bumi ini merupakan bentuk nyata dari rasa nasionalisme.
Dengan menjaga lingkungan, kita menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan serta ajaran Tat Twam Asi, yang berarti aku adalah kamu dan kamu adalah aku.
Hasto menambahkan bahwa Megawati sudah memerintahkan unit penanganan darurat partai untuk berada di garis depan dalam mendukung para korban dari Aceh hingga Sumatera Barat.
Kelompok tersebut wajib beraksi dengan sigap, akurat, dan saling bahu-membahu dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Hasto menyebutkan contoh konkret dari anggota di Sumatera Utara yang segera bergerak ke lokasi.
Misalnya di wilayah itu, Rapidin Simbolon, Sofyan Tan, serta rekan-rekan lainnya langsung mendatangi area bencana untuk memastikan distribusi bantuan mencapai yang membutuhkan.
Angka korban meninggal pada kejadian banjir serta longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh masih terus meningkat.
Hingga akhir Minggu (30/11), total jiwa yang hilang sudah menyentuh 442 orang.
Informasi itu diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suharyanto, saat jumpa pers.
Berikut detailnya.
Di Sumatera Utara, tercatat 217 korban tewas dan 209 lainnya masih dicari.
Di Sumatera Barat, ada 129 yang meninggal serta 118 hilang.
Sementara di Aceh, korban meninggal berjumlah 96 dengan 75 orang belum ditemukan.
Editor: 91224 R-ID Elok

