
Repelita Jakarta - Pengamat politik nasional M Rizal Fadillah mengecam keras rencana Menteri Agama Nasaruddin Umar menggelar acara Natal Bersama di lingkungan Kementerian Agama.
Menurutnya, agenda tersebut menunjukkan sikap liberal yang membahayakan akidah umat Islam karena mencampuradukkan ibadah agama-agama yang berbeda.
Ia menilai Nasaruddin Umar memiliki pandangan sinkretis yang bertentangan dengan prinsip kerukunan sejati berbasis Pancasila, yaitu saling menghormati perbedaan tanpa mencampur ritual ibadah.
Rizal menyoroti rekam jejak Nasaruddin yang pernah mencium kening Paus Fransiskus, belajar di Amerika atas undangan American Jewish Committee yang dianggap pro-Zionis Israel, serta pernah mengundang Direktur AJC Ari Gordon ke Masjid Istiqlal meski akhirnya dibatalkan karena protes keras.
Ia menegaskan bahwa Surat Al-Kafirun dengan tegas melarang pencampuran ibadah, sehingga acara “Natal Bersama”, “Idul Fitri Bersama”, atau “Shabbat Bersama” hanya akan menghasilkan kekufuran bersama.
Pemerhati yang juga aktivis kebangsaan ini mendesak Presiden segera mengevaluasi dan mencopot Nasaruddin Umar dari jabatan Menteri Agama.
Menurutnya, seorang menteri yang berpikiran liberal dan dekat dengan kelompok pro-Zionis Israel tidak layak memimpin lembaga yang menjaga kemurnian agama di Indonesia.
Rizal menyerukan para ulama, kyai, dan umat Islam secara luas untuk melawan apa yang disebutnya sebagai pemurtadan sistematis yang dilakukan dari dalam pemerintahan.
Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap akidah dan berpotensi mendatangkan kutukan Allah di dunia maupun akhirat.
Tulisan berjudul “Natal Bersama Fikiran Zionis Nasaruddin” itu” ditutup dengan seruan tegas agar agenda Natal Bersama dibatalkan dan Nasaruddin Umar dipecat sebelum semakin merusak iman umat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

