Kontradiksi Basarnas vs Kodam: 20-30 Titik Tapanuli Tengah Terisolasi Total, Kepala Basarnas Malah Bilang Tak Ada Daerah Terisolasi

Repelita Jakarta - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan bahwa hingga Selasa 2 Desember 2025 tidak ada satu pun wilayah di Sumatera yang benar-benar terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Menurutnya, Basarnas tetap mampu menjangkau seluruh lokasi terdampak meskipun jalur darat tertutup total.

Institusi yang dipimpinnya dapat mengoperasikan pesawat udara maupun kapal laut untuk mengirim bantuan dan mengevakuasi korban.

Syafii menjelaskan bahwa istilah daerah terisolasi tidak berlaku bagi Basarnas karena selalu ada alternatif akses dari udara atau perairan.

Ia juga menyatakan belum menerima laporan resmi mengenai adanya pemukiman yang sama sekali tidak bisa dijangkau hingga saat ini.

Pernyataan berbeda disampaikan Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto.

Rio menyebut sebanyak 20 hingga 30 titik di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, masih mengalami pemutusan akses darat yang sangat parah.

Lokasi-lokasi tersebut berada di sepanjang jalur Tarutung menuju Sibolga.

Kondisi geografis wilayah itu memang dikelilingi lembah dalam dan jurang curam sehingga rawan longsor.

Hujan deras yang terjadi pekan lalu menyebabkan jalan tertimbun material longsor dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Untuk mengatasi hal tersebut, TNI AD mengirimkan bantuan kemanusiaan menggunakan helikopter.

Pagi tadi saja sudah diberangkatkan logistik sebanyak ratusan ton atas perintah Presiden melalui Kementerian Pertahanan.

Selain jalur udara, pengiriman bantuan juga dilakukan lewat darat dengan memanfaatkan rute alternatif melalui Provinsi Aceh dan Singkil.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga