Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Jokowi: Kenapa Sih Kita Harus Mengolok-olok, Merendahkan, dan Menghina? Untuk Apa?

Jokowi Yakin Ada Operasi Politik Besar di Balik Isu Ijazah Palsu Selama 4 Tahun

Repelita Solo - Presiden Joko Widodo menyampaikan penyesalannya atas suasana perdebatan publik yang masih diwarnai caci maki dan penghinaan terkait keabsahan ijazah sarjananya dari Universitas Gadjah Mada.

Beliau mempertanyakan esensi dari praktik saling mengolok-olok, merendahkan, dan menuduh yang terjadi di masyarakat seputar masalah tersebut dalam wawancara eksklusif yang tayang pada Selasa, 9 Desember 2025.

Menurutnya, energi dan perhatian bangsa semestinya dikonsentrasikan pada persiapan strategis negara untuk menghadapi transformasi besar di era kemajuan kecerdasan buatan dan teknologi humanoid.

Jokowi meyakini dengan kuat bahwa isu yang telah bergulir selama empat tahun ini digerakkan oleh suatu agenda politik tertentu dan melibatkan figur penting di belakang layar.

Ia mengaku telah mengetahui sosok yang dimaksud dan merasa publik pun dapat dengan mudah menebaknya, meskipun dirinya memilih untuk tidak menyebutkan nama secara terbuka.

Presiden menjelaskan bahwa alasan utama dirinya tidak memamerkan ijazah asli kepada khalayak ramai terletak pada dua prinsip dasar.

Prinsip pertama adalah karena kasus ini telah menjadi objek laporan resmi yang sedang ditangani oleh Bareskrim Polri sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Prinsip kedua merujuk pada doktrin hukum yang menempatkan beban pembuktian atas sebuah tuduhan kepada pihak yang melontarkan tuduhan tersebut, bukan sebaliknya.

Oleh karena itu, Jokowi memilih menunggu proses pembuktian itu berlangsung di ruang pengadilan untuk memastikan terciptanya keadilan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Beliau menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk penyelesaian melalui jalur mediasi, mengingat Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat menjadi pembelajaran kolektif agar masyarakat tidak mudah terjerumus dalam budaya menuduh, memfitnah, atau mencemarkan nama baik tanpa dasar yang kuat.

Jokowi berkomitmen penuh untuk menunjukkan seluruh dokumen ijazah asli yang dimilikinya, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, di hadapan sidang pengadilan ketika waktunya tiba.

Ia mengingatkan bahwa membiarkan kultur saling hujat dan tuduh tanpa bukti dapat berpotensi menimpa siapa saja, termasuk para pejabat publik dan pemimpin nasional di masa depan.

Menjaga persatuan dan stabilitas nasional, tegasnya, merupakan langkah krusial untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi dan citra politik Indonesia yang baik di mata komunitas internasional.

Saat ini, terdapat delapan tersangka yang terbagi dalam dua klaster berbeda dengan berbagai tuduhan pelanggaran hukum terkait kasus dugaan pemalsuan ijazah tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved