Ilusi Transparansi Ijazah Jokowi: Diperlihatkan Sekilas, Tak Boleh Diuji, RRT Teguh pada Temuan Ilmiah

 

Repelita Jakarta - Dokter Tifa menilai gelar perkara khusus yang diselenggarakan Polda Metro Jaya hanya menciptakan ilusi transparansi terkait penunjukan ijazah Presiden Joko Widodo.

Proses tersebut tidak memungkinkan pengujian substantif karena ijazah hanya diperlihatkan tanpa boleh disentuh atau diperiksa secara mendalam oleh para peserta.

Pernyataan kritis ini disampaikan dr Tifauzia Tyassuma melalui akun media sosialnya pada 17 Desember 2025.

Penayangan ijazah berlangsung sangat singkat dengan durasi kurang dari sepuluh menit di hadapan puluhan orang sehingga tidak ada ruang untuk observasi atau kajian yang memadai.

Larangan menyentuh maupun menguji dokumen tersebut semakin memperkuat kesan adanya upaya manipulasi persepsi publik.

Dokter Tifa mencatat bahwa permintaannya untuk menunjukkan ijazah sejak awal acara tidak dikabulkan.

Penayangan justru dilakukan pada akhir sesi setelah diskusi panjang selama enam jam yang menguras energi hingga mendekati tengah malam ketika konsentrasi peserta sudah menurun signifikan.

Ia mengajak masyarakat untuk tidak tertipu oleh bentuk transparansi semu yang sedang dipentaskan ini.

Bagi Dokter Tifa bersama Roy Suryo dan Rismon yang dikenal sebagai kelompok RRT, pembuktian ilmiah mengenai keaslian ijazah telah tuntas dilakukan dengan pendekatan berbasis sains.

Persoalan kini bergeser menjadi pertarungan konsistensi di mana RRT tetap mempertahankan temuan penelitian mereka sementara pihak lawan bertahan pada narasi penyangkalan.

Dokumen ijazah tidak dapat dipisahkan dari elemen pendukung lain seperti transkrip nilai yang tidak rapi, skripsi yang baru muncul pada tahun 2018, catatan KKN ganda, registrasi program Sarjana Muda bukan Sarjana serta ratusan dokumen terkait yang telah diamankan Polda dari Universitas Gadjah Mada.

Semua temuan tersebut bagi dr Tifauzia Tyassuma menjadi dasar kuat bahwa proses penelitian dan pengungkapan fakta akan terus dilanjutkan tanpa henti.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga