
Repelita Jakarta - Pakar komunikasi politik Henri Subiakto menyatakan bahwa keluhan dari kalangan yang mengklaim mendukung pemerintahan terhadap aksi inspeksi mendadak dan pernyataan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menunjukkan ketidakjujuran sikap mereka.
Besar kemungkinan aslinya mereka itu tidak mendukung Pemerintahan Presiden Prabowo.
Menurut Henri, Sjafrie Sjamsoeddin bukan sekadar pejabat biasa, melainkan perwujudan langsung dari visi dan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mengelola urusan pertahanan negara.
Karena Menhan Safrie adalah kepanjangan tangan dan tindakannya adalah representasi kehendak Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan bahwa Sjafrie telah menjadi mitra dekat Prabowo sejak era militer, di mana keduanya berbagi pengalaman panjang dalam menjaga keamanan bangsa.
Dia bukan hanya bawahan tapi sahabat, teman dekat, dan kepercayaan Prabowo. Menentang Menhan, berarti menentang sikap Prabowo.
Henri menilai kritik terhadap Sjafrie justru mengungkap adanya elemen oposisi terselubung di dalam tubuh pemerintahan yang sengaja melemahkan fondasi kepemimpinan.
Itu yang mungkin dimaksud dengan istilah ’Musuh dalam selimut’. Sebuah fakta bahwa di dalam Pemerintah sekarang ada kekuatan yang ingin melemahkan kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ini tentu bukan sekedar rumor apalagi hoax, tapi ada fakta fakta yg mulai diungkap oleh Menteri Pertahanan.
Henri memperingatkan bahwa dinamika tersembunyi ini berpotensi mengganggu stabilitas pemerintahan hingga akhir masa jabatan 2029 jika tidak segera diatasi.
Tentu Menhan tidak ingin hal hal buruk itu benar benar terjadi. Apa Anda mendukung pernyataan jenderal Safrie?
Pernyataan Henri disampaikan melalui unggahan di akun X @HenriSubiakto pada Jumat, 12 Desember 2025, sebagai respons atas diskusi publik terkini mengenai peran Sjafrie di media massa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

