
Repelita Jakarta - Tokoh Nahdlatul Ulama Islah Bahrawi mengungkapkan kecurigaan keras bahwa Presiden Prabowo Subianto selama ini sering menerima laporan yang sengaja dibuat menenangkan tanpa mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.
Dari penanganan bencana Sumatera ini kita jadi paham.
Jangan-jangan selama ini pak @prabowo sudah biasa diberi info ‘Asal Bapak Senang, Asal Bapak Tenang’.
Mulai dari distribusi logistik hingga revitalisasi listrik.
Ia mempertanyakan nasib bangsa jika budaya pelaporan palsu ini terus dibiarkan dan bahkan menjadi hal biasa di kalangan pejabat tinggi.
Apa jadinya negara ini kalau kultur model begitu dinormalisasi?
Kecurigaan Islah muncul setelah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terpaksa meminta maaf kepada masyarakat Aceh karena laporan yang disampaikan kepada Presiden pada 7 Desember 2025 bahwa 93 persen jaringan listrik akan menyala malam itu ternyata tidak sesuai kenyataan.
Fakta di lapangan menunjukkan enam menara transmisi di jalur Bireuen-Arun roboh akibat luapan sungai yang melebar hingga 300-400 meter, sementara Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir karena kekurangan pasokan 40 megawatt.
Kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf.
Kami pemerintah akan secara totalitas mempergunakan semua sumber-sumber kekuatan negara dalam rangka percepatan pemulihan di sektor energi khususnya di Provinsi Aceh.
Pernyataan Islah Bahrawi disampaikan melalui akun X pribadinya pada Jumat, 12 Desember 2025, sebagai refleksi atas lambatnya respons pemerintah terhadap krisis yang menimpa ribuan korban di wilayah Sumatra.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

