Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Wasekjen PBNU: Yahya Staquf Dicopot Bukan karena Tambang, Tapi Undang Tokoh Prozionis


 Repelita Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Imron Rosyadi Hamid menegaskan bahwa konsesi tambang sama sekali bukan alasan pemberhentian Yahya Cholil Staquf dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Pernyataan tersebut disampaikan untuk meluruskan narasi yang menyebut konflik internal Nahdlatul Ulama dipicu oleh isu pengelolaan tambang.

Masalah tambang itu tidak ada dalam poin-poin pertimbangan keputusan Rapat Syuriyah yang kemudian membuat Gus Yahya diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Isu tambang ini dikembangkan oleh mereka yang tidak memahami apa yang terjadi dalam Rapat Syuriyah sebagaimana yang tercantum dalam risalah rapat tanggal 20 Nopember 2025.

Pernyataan Gus Im ini disampaikan melalui layanan pesan pada Jumat, 12 Desember 2025.

Menurutnya, Risalah Rapat Harian Syuriyah tertanggal 20 November 2025 jelas menyatakan alasan pemberhentian Gus Yahya terkait dugaan pelanggaran Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025.

Pelanggaran tersebut berkaitan dengan undangan tokoh yang dianggap prozionis dalam acara resmi Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama.

Risalah tersebut memberikan waktu tiga hari bagi Gus Yahya untuk mundur sejak kesimpulan diterbitkan.

Surat edaran berkop PBNU bernomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 tertanggal 26 November kemudian mengonfirmasi bahwa Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum.

Surat itu juga mencabut semua hak dan fasilitas yang melekat pada jabatan tersebut.

Gus Im menegaskan bahwa PBNU memang menerima konsesi tambang dari pemerintah, namun isu itu tidak relevan dengan konflik kepemimpinan saat ini.

Perlu juga diluruskan bahwa isu tarik tambang ini tidak relevan dikaitkan dengan persoalan yang sedang dihadapi PBNU saat ini.

Pernyataan ini bertujuan menepis anggapan bahwa konflik internal dipicu oleh kepentingan bisnis tambang di tubuh organisasi Nahdlatul Ulama.

Hingga kini belum ada respons resmi dari Yahya Cholil Staquf terkait penjelasan dari Wakil Sekretaris Jenderal PBNU tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved