Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Ramai Sorotan Media Asing, Umar Hasibuan Pertanyakan Penolakan Bantuan Luar Negeri untuk Banjir Sumatera

Repelita Jakarta - Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan, hingga kini masih menyimpan tanda tanya besar mengenai motif pemerintah yang belum bersedia membuka pintu bagi kontribusi negara lain dalam mengatasi krisis banjir dan longsor yang menghantam berbagai wilayah di Sumatera dengan dampak yang sangat menghancurkan.

Kebingungan tersebut disampaikan Umar Hasibuan secara langsung melalui akun media sosial X pribadinya, di mana ia secara gamblang mempertanyakan dasar pertimbangan yang membuat pemerintah memilih menangani semuanya sendiri meskipun skala kerusakan telah melampaui batas wajar.

“Entah apa alasan pemerintah menolak bantuan asing,” tulis Umar Hasibuan pada 15 Desember 2025.

Ia menilai bahwa segala bentuk dukungan dari luar negeri, baik berupa logistik, tenaga ahli, maupun dana, saat ini sangat krusial untuk mempercepat fase pemulihan di lokasi-lokasi yang benar-benar hancur lebur akibat luapan air dan material longsor yang tak terkendali.

Menurut Umar, kondisi lapangan yang porak-poranda menuntut respons maksimal tanpa terkendala ego nasional, karena prioritas utama seharusnya adalah menyelamatkan dan merehabilitasi kehidupan ribuan korban yang kini kehilangan tempat tinggal serta mata pencaharian.

“Pdhl bantuan apapun diperlukan utk recovery lokasi bencana yg hancur porak poranda saat ini,” tegasnya dalam unggahan tersebut.

Isu ini semakin memanas setelah berbagai media internasional secara intensif meliput tragedi bencana alam di Sumatera, yang tidak hanya menyoroti jumlah korban tetapi juga implikasi kemanusiaan jangka panjang yang memerlukan intervensi global.

Barron’s dari Amerika Serikat, misalnya, menyebutkan angka korban meninggal dunia mencapai sekitar 632 jiwa, sebuah data yang memperlihatkan betapa seriusnya situasi dan potensi eskalasi jika tidak ditangani dengan sumber daya tambahan.

Arab News yang berbasis di Arab Saudi serta The Guardian dari Inggris turut memberikan perhatian mendalam terhadap peristiwa tersebut, mulai dari analisis penyebab hingga tantangan distribusi bantuan di medan yang sulit dijangkau.

Gelombang liputan luas dari outlet-outlet berita asing ini telah menciptakan tekanan opini publik baik di dalam maupun luar negeri, yang pada akhirnya memperkuat pertanyaan Umar Hasibuan dan masyarakat lainnya tentang alasan di balik sikap pemerintah yang hingga detik ini belum bergeser untuk menerima tawaran bantuan internasional.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved