Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Postingan Anak Purbaya Viralkan Jejak TPL dalam Isu Banjir Sumatera, Tuduhan Pembalakan Liar Makin Panas di Tengah Polemik Kepemilikan

Repelita Sumatera Utara - Persoalan terkait tata kelola hutan di wilayah Sumatera Utara kembali menjadi sorotan utama setelah sebuah kiriman di fitur Instagram Story milik putra Menteri Keuangan, Yudo Sadewa, anak dari Purbaya Yudhi Sadewa, menyebar luas dan memicu perdebatan hangat di berbagai platform media sosial.

Dalam unggahannya yang diposting pada tanggal 2 Desember 2025, ia secara terbuka menyalahkan PT Toba Pulp Lestari atau TPL sebagai entitas yang diduga terlibat dalam perusakan hutan secara masif, yang pada akhirnya memperburuk kejadian banjir bandang di Sumatera Utara serta Aceh belakangan ini.

Kiriman tersebut dengan cepat menjadi viral dan menghidupkan kembali diskusi mendalam tentang catatan historis perusahaan yang bergerak di sektor pulp tersebut.

Nama PT Toba Pulp Lestari memang sudah tidak asing lagi dalam wacana masyarakat luas.

Perusahaan ini mempunyai latar belakang yang panjang dan rumit, sering kali bersentuhan dengan masalah ekologi, perselisihan dengan komunitas lokal, serta perubahan pola kepemilikan yang terjadi berulang kali selama puluhan tahun terakhir.

Didirikan pada tahun 1983 dengan nama awal PT Inti Indorayon Utama, perusahaan ini dibangun oleh pebisnis Sukanto Tanoto dan segera tumbuh menjadi salah satu raksasa di bidang pulp tanah air.

Gerakan dari kelompok masyarakat dan resistensi dari penduduk di sekitar area operasinya mulai menonjol pada akhir dekade 1990-an, seiring dengan semakin gencarnya sorotan terhadap dampak buruk seperti polusi dan perusakan kawasan hijau.

Pada rentang waktu 2000 hingga 2001, Indorayon kemudian mengubah identitasnya menjadi PT Toba Pulp Lestari, bersamaan dengan perpindahan hak kepemilikan.

Perubahan nama itu pernah dianggap oleh sebagian publik sebagai strategi untuk mengurangi image buruk dari masa sebelumnya.

Sejak saat itu, komposisi pemegang saham TPL terus mengalami transformasi.

Pinnacle Company Pte. Ltd., sebuah badan usaha yang berdomisili di luar Indonesia, pernah menjadi pemilik mayoritas hingga tahun 2021.

Namun data terkini mengindikasikan bahwa 92,54 persen saham TPL sekarang dikuasai oleh Allied Hill Limited, sebuah perusahaan yang bermarkas di Hong Kong, dengan Joseph Oetomo sebagai pemilik manfaat akhir.

Perpindahan kendali saham ini juga memicu rasa penasaran masyarakat mengenai visi serta keterbukaan operasional TPL, terutama di tengah perhatian terhadap pelestarian hutan sekitar Danau Toba.

Di sisi lain, TPL berulang kali menolak berbagai tuduhan yang menghubungkannya dengan kelompok usaha Royal Golden Eagle atau RGE Group, maupun dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Kedua figur tersebut sering muncul dalam spekulasi publik tentang pengaruh serta jaringan bisnis di belakang perusahaan-perusahaan pengelola aset alam.

Melalui berbagai keterangan resmi sebelumnya, TPL menekankan bahwa mereka beroperasi secara mandiri tanpa ikatan struktural atau keuangan dengan pihak-pihak tersebut.

Walaupun begitu, keviralan kiriman terbaru dari keluarga seorang pejabat tinggi negara membuat fokus masyarakat kembali tertarik pada konsekuensi aktivitas industri pulp terhadap penurunan kualitas hutan.

Praduga bahwa pengurangan tutupan hutan memperburuk banjir di Sumatera Utara dan Aceh semakin memperkuat desakan dari kalangan masyarakat agar pemerintah meningkatkan pengawasan, menerapkan aturan lingkungan dengan tegas, serta menjamin keberlangsungan pengelolaan sumber daya alam.

Sampai sekarang, pembahasan mengenai kontribusi perusahaan kehutanan, termasuk TPL, masih terus bergulir, khususnya mengingat ekosistem Danau Toba merupakan salah satu fokus utama dalam agenda pembangunan dan konservasi tingkat nasional.

Di era krisis iklim dunia saat ini, tuntutan masyarakat terhadap keterbukaan dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan aset alam semakin sulit untuk diabaikan.

Sebuah unggahan yang menjadi viral kini kembali menarik sejarah panjang sebuah perusahaan ke dalam pusat perhatian masyarakat luas.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved