Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Hakim MK Saldi Isra Geram Keras Kepala BNPB Suharyanto: Bencana 770 Mayat Cuma Mencekam di Medsos? Proses Seleksi Pati TNI Amburadul!

 Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra.

Repelita Jakarta - Hakim Konstitusi Saldi Isra menyatakan rasa sedih mendalam atas ucapan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang menyebut bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera hanya terlihat mencekam di media sosial.

Pernyataan itu disampaikan Saldi dalam sidang uji materi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI pada Kamis 4 Desember 2025 di Gedung Mahkamah Konstitusi.

Ia lantas mempertanyakan apakah proses seleksi perwira tinggi TNI sebelum ditempatkan di jabatan sipil benar-benar telah dilakukan secara ketat dan mempertimbangkan sensitivitas serta empati terhadap rakyat.

Menurut Saldi yang berasal dari daerah rawan bencana, pernyataan seorang jenderal bintang tiga yang meremehkan penderitaan rakyat tidak seharusnya muncul dari pejabat tinggi negara.

Ia meminta peristiwa ini menjadi bahan refleksi serius bagi institusi TNI sebelum mengirimkan prajurit aktif untuk menduduki posisi strategis di kementerian atau lembaga sipil.

Saldi secara khusus meminta Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menjelaskan secara rinci mekanisme seleksi internal yang berlaku agar tidak lagi terjadi penempatan yang kurang tepat.

Dalam jawabannya, pemerintah yang diwakili Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej menjelaskan bahwa penugasan prajurit TNI aktif ke kementerian/lembaga dilakukan melalui seleksi terbuka internal yang diatur dalam Peraturan Panglima TNI Nomor 52 Tahun 2020.

Seleksi tersebut wajib memastikan prajurit yang dikirim memiliki kompetensi dan keahlian sesuai kebutuhan jabatan yang diminta oleh kementerian atau lembaga terkait.

Pemerintah menegaskan bahwa ketentuan Pasal 47 UU TNI telah membatasi secara tegas jabatan sipil yang boleh diduduki prajurit aktif, hanya pada 14 kementerian/lembaga tertentu dan berdasarkan kebutuhan nyata.

Sementara itu, pernyataan Suharyanto yang memicu kontroversi diucapkan pada Jumat 28 November 2025, di mana ia menyebut kondisi lapangan sudah membaik meski gambar-gambar di media sosial terlihat sangat mencekam.

Ucapan tersebut langsung menuai kritik keras dari berbagai kalangan karena dianggap tidak peka terhadap ratusan korban jiwa dan jutaan warga yang kehilangan harta benda.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved