
Repelita Jakarta - Politikus Ferdinand Hutahaean memberikan kritik tajam terhadap metode penyaluran bantuan yang dijatuhkan dari helikopter ke lokasi bencana.
Kritik tersebut disampaikan menyusul beredarnya video yang menunjukkan warga mengeluhkan bantuan beras yang rusak akibat dijatuhkan dari ketinggian.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat beras yang dikirimkan tumpah ke tanah karena kemasan tidak mampu menahan benturan saat jatuh.
Melalui akun media sosial X pribadinya, Ferdinand Hutahaean ikut menyoroti praktik penyaluran bantuan dengan metode tersebut.
Pernyataan politikus itu dikutip pada Rabu, 3 Desember 2025, sebagai bentuk perhatian terhadap efektivitas penanganan bencana.
Menurutnya, terdapat sejumlah pejabat yang turut serta dalam aksi menjatuhkan bantuan dari atas helikopter.
Aksi tersebut dinilainya lebih bertujuan untuk kepentingan pencitraan daripada menyelesaikan masalah secara substansial.
Padahal tugas utama para pejabat seharusnya adalah menyelesaikan akar permasalahan yang menyebabkan bencana.
Termasuk di dalamnya adalah melakukan penolakan tegas terhadap praktik pembalakan liar yang merusak lingkungan.
Penutupan perusahaan-perusahaan yang terbukti merusak lingkungan juga menjadi tanggung jawab yang harus dijalankan.
Namun, para pejabat tersebut justru memilih membuat konten video dan foto untuk keperluan pencitraan.
Penyaluran bantuan dengan metode dijatuhkan dari udara seringkali tidak mempertimbangkan aspek keamanan dan kemanfaatan.
Bantuan yang seharusnya menjadi penyelamat justru berpotensi rusak dan tidak dapat dimanfaatkan oleh penerima.
Koordinasi antara pihak penyelenggara bantuan dengan masyarakat penerima perlu ditingkatkan untuk efektivitas distribusi.
Metode penyaluran bantuan harus mempertimbangkan karakteristik wilayah dan kondisi masyarakat terdampak.
Partisipasi masyarakat lokal dalam proses distribusi dapat meningkatkan akurasi penyaluran bantuan.
Transparansi dalam proses penyaluran bantuan menjadi faktor penting untuk menghindari duplikasi atau kebocoran.
Evaluasi terhadap metode penyaluran bantuan perlu dilakukan secara berkala untuk perbaikan sistem.
Pelibatan ahli logistik dan manajemen bencana dapat meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan kemanusiaan.
Pemanfaatan teknologi yang tepat guna dapat mendukung distribusi bantuan yang lebih terarah dan tepat sasaran.
Pembelajaran dari pengalaman penanganan bencana sebelumnya harus menjadi dasar perbaikan sistem.
Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk menciptakan sistem penyaluran bantuan yang komprehensif.
Aspek keberlanjutan dalam penanganan bencana perlu diperhatikan agar masyarakat dapat bangkit mandiri.
Pendampingan pascabencana sama pentingnya dengan bantuan darurat untuk memulihkan kehidupan masyarakat.
Peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana menjadi investasi penting untuk ketangguhan masa depan.
Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemanusiaan dapat menciptakan sistem penanggulangan bencana yang lebih baik.
Komitmen semua pihak diperlukan untuk memastikan bantuan benar-benar menyentuh mereka yang membutuhkan.
Prinsip kemanusiaan harus menjadi landasan utama dalam setiap aksi penyaluran bantuan di daerah bencana.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

