Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Dokter Tifa Bongkar Kejanggalan Paparan Bareskrim soal Ijazah Jokowi

MERASA DITEROR - Dokter Tifa mengaku diteror sejak usut ijazah Jokowi. (Kolase KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Repelita Jakarta - Aktivis media sosial Tifauzia Tyassuma yang akrab disapa Dokter Tifa kembali mengkritik paparan Bareskrim Polri mengenai dugaan keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo.

Melalui akun X-nya pada Jumat 26 Mei 2025, Dokter Tifa menyoroti detail presentasi Bareskrim yang menyebutkan Joko Widodo diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tahun 1980 melalui jalur Sarjana Muda.

Menurutnya, informasi tersebut bertentangan dengan pengumuman penerimaan mahasiswa yang tercantum dalam salah satu koran nasional di Yogyakarta pada periode yang sama sehingga menimbulkan keraguan serius terhadap konsistensi data yang disajikan aparat.

Dokter Tifa juga mempertanyakan alasan Bareskrim menampilkan potongan koran tersebut dalam presentasi mereka karena keberadaan arsip media cetak itu justru bisa diartikan sebagai tanda adanya kecurigaan internal terhadap keaslian dokumen yang dipamerkan.

Ia menekankan bahwa pandangannya ini masih bersifat dugaan dan belum bisa dijadikan kesimpulan hukum resmi.

Lebih lanjut, Dokter Tifa menduga paparan Bareskrim itu mungkin menjadi sinyal tidak langsung agar dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap ratusan dokumen terkait ijazah mantan Presiden.

Ia menyatakan bahwa jika benar demikian maka dirinya bersama Roy Suryo dan Rismon Sianipar siap mengkaji secara ilmiah sekitar 709 dokumen yang dimaksud.

Dokter Tifa juga menyinggung isu transkrip nilai yang ditampilkan dalam gelar perkara khusus di Polda Metro Jaya pada 15 Desember 2025 di mana dokumen tersebut dinilainya cacat karena tidak lengkap dan tidak sesuai standar administrasi Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.

Ia membandingkan dengan spesimen transkrip nilai asli dari tahun yang sama yang dimiliki ketiganya dan menemukan perbedaan mencolok termasuk absennya tanda tangan dekan serta pembantu dekan I.

Selain itu Dokter Tifa menyoroti bahwa nilai-nilai dalam transkrip tersebut ditulis tangan padahal pada era 1985 seharusnya dicetak menggunakan mesin ketik manual sesuai praktik umum di fakultas tersebut.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved