Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Bukan Gelondongan Kayu, Nagari Sungai Batang Dihantam Batu Besar Saat Banjir Sumatera

Kolase foto kondisi di sekitar Desa Sungai Batang yang tersapu batu-batu saat banjir bandang (kiri) dan kondisi dalam sekolah yang dipenuhi batu pasca banjir (kanan).

Repelita Jakarta - Berbeda dengan banjir gelondongan kayu yang mendominasi pemberitaan di wilayah lain, Nagari Sungai Batang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, justru diterjang banjir dengan material batu-batu berukuran besar yang menghancurkan segalanya.

Batu-batu raksasa tersebut menyapu permukiman warga serta infrastruktur penting dengan kekuatan luar biasa.

Wilayah ini sempat mengalami isolasi total pascakejadian.

Semua akses jalan tertutup, pasokan listrik mati total, dan jaringan telekomunikasi putus, sehingga alat berat sulit mencapai lokasi pada hari-hari pertama.

Keterlambatan tersebut meningkatkan ancaman banjir susulan yang berpotensi lebih fatal.

Anies Baswedan melalui video Reels di akun Instagram pribadinya menunjukkan langsung dampak dahsyat banjir batu tersebut.

Ia menggambarkan kondisi yang sangat merusak dan mengancam nyawa penduduk jika tidak segera mendapatkan penanganan serius.

Saat bantuan resmi dengan peralatan berat belum sepenuhnya tiba, Humanies Project berkolaborasi dengan warga setempat untuk mengambil langkah cepat.

Mereka menyewa ekskavator guna membangun tanggul sementara yang bertujuan membendung aliran Sungai Batang agar tidak semakin menggerus kawasan hunian.

“Usaha ini dilakukan sambil terus menguatkan semangat warga bantu warga,” tulis Anies sebagai pendamping unggahannya.

Pekerjaan tanggul darurat itu dikerjakan secara bersama-sama meskipun logistik terbatas dan medan masih rawan.

Tindakan mandiri ini sangat vital untuk menurunkan risiko bencana lanjutan sekaligus mempersiapkan kondisi yang lebih aman bagi tahap rehabilitasi.

Anies menekankan bahwa pemulihan pascamusibah tidak hanya tentang perbaikan bangunan, melainkan juga tentang menjaga keadilan serta harga diri para korban.

Gotong royong masyarakat menjadi kekuatan utama ketika dukungan sistem belum berjalan optimal.

“Memastikan pemulihan berjalan aman, adil, dan bermartabat bagi seluruh saudara kita,” demikian ia menyampaikan.

Hingga kini, warga Nagari Sungai Batang terus membersihkan material batu besar serta lumpur yang menutupi area mereka, sambil menunggu penanganan lebih luas agar kehidupan normal dapat segera kembali.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved