Repelita Jakarta - Ustad Hilmi Firdausi menyampaikan harapan kuat agar pemerintah segera menetapkan status bencana nasional untuk musibah banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Pulau Sumatera.
Harapan tersebut sejalan dengan seruan yang dikumandangkan oleh Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, serta Muhammadiyah dalam beberapa waktu terakhir.
Melalui unggahan di akun X pribadinya, Hilmi Firdausi berdoa agar desakan dari organisasi keagamaan besar itu mendapat respons positif dari pihak berwenang.
“Semoga didengar…,” tulisnya pada Selasa 16 Desember 2025.
Tekanan kepada pemerintah pusat untuk mengklasifikasikan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional terus mengalami peningkatan signifikan.
Ketiga lembaga Islam terkemuka tersebut secara bersama-sama menuntut adanya intervensi cepat dan terkoordinasi dari tingkat pusat guna menangani krisis yang semakin parah sejak akhir November lalu.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH M. Anwar Iskandar, menyoroti bahwa dampak kerusakan sudah melampaui kemampuan penanganan biasa di tingkat daerah.
“Musibah yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar bukan lagi bencana biasa. Kerusakan infrastruktur, korban jiwa, serta banyaknya wilayah yang terisolasi mengharuskan adanya penetapan bencana nasional,” ujar MUI melalui pernyataan resminya.
Penetapan status tersebut dianggap krusial untuk memobilisasi sumber daya secara lebih luas dan efektif dalam menghadapi situasi darurat kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Seruan serupa dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga menekankan perlunya langkah extraordinary dari pemerintah pusat.
Kondisi lapangan yang terus memburuk membuat koordinasi nasional menjadi sangat mendesak untuk meringankan penderitaan masyarakat terdampak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

