Repelita Jakarta - Sebuah diskusi daring yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Saluran Bang Edy dengan jumlah pelanggan mencapai 445 ribu menjadi sorotan publik pada 16 Desember 2025.
Acara tersebut menghadirkan sejumlah tokoh kritis seperti Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo Rocky Gerung Muhammad Said Didu Refly Harun Hafidz Abbas Mulyadi Ahmad Yani serta Anthony Budiawan untuk membahas tata kelola pemerintahan saat ini.
Mereka secara khusus menyoroti pengaruh yang masih kuat dari era kepemimpinan sebelumnya terhadap Presiden Prabowo Subianto.
Tema utama yang diangkat adalah apakah masih realistis masyarakat menaruh harapan besar pada kemampuan Prabowo untuk mengelola negara secara mandiri.
Para pembicara menyinggung Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2025 sebagai salah satu contoh yang menunjukkan kurangnya otoritas penuh dari presiden saat ini.
Menurut pandangan yang dikemukakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai berulang kali mengambil langkah yang tidak selaras dengan kehendak kepala negara bahkan dianggap melanggar semangat konstitusi.
Namun Presiden Prabowo Subianto disebut tidak memberikan respons tegas seperti melakukan pencopotan jabatan atau sikap korektif yang jelas.
Diskusi ini memunculkan pertanyaan mendasar di kalangan peserta mengenai dominasi bayang-bayang kekuasaan masa lalu yang masih terasa dalam pengambilan kebijakan strategis.
Para narasumber menekankan bahwa situasi tersebut mencerminkan tantangan besar bagi pemerintahan baru dalam membuktikan kemandiriannya.
Mereka juga membahas implikasi jangka panjang dari kondisi ini terhadap kepercayaan publik serta arah pembangunan nasional.
Acara live streaming yang berdurasi panjang itu mendapat perhatian luas dari pemirsa daring yang ikut memberikan tanggapan melalui kolom komentar.
Para tokoh yang hadir dikenal sebagai pengkritik vokal terhadap berbagai kebijakan pemerintahan sebelumnya dan kini melanjutkan analisis mereka pada dinamika kekuasaan terkini.
Diskusi semacam ini dianggap mencerminkan keresahan sebagian masyarakat terhadap transisi kepemimpinan yang belum sepenuhnya lepas dari pola lama.
Editor: 91224 R-ID Elok

