Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

WNA China Serang TNI di Tambang Emas Ketapang, Eko Kuntadhi: Ini Gimana Ceritanya?

Repelita Ketapang - Pengguna aktif media sosial Eko Kuntadhi menyampaikan rasa keterkejutannya atas laporan insiden kekerasan yang melibatkan belasan warga negara China terhadap personel TNI di lokasi pertambangan emas di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.

Eko mempertanyakan bagaimana peristiwa yang melibatkan warga asing dengan dugaan kepemilikan senjata bisa terjadi di wilayah Indonesia.

Ia menuliskan reaksi tersebut melalui akun X @ekokuntadhi1 pada 15 Desember 2025 dengan kalimat Aduh. Ini gimana ceritanya? Kejadian di Ketapang, Kalbar.

Peristiwa yang dimaksud terjadi di kawasan operasional PT Sultan Rafli Mandiri atau PT SRM pada Minggu 14 Desember 2025 sekitar pukul 15.40 WIB.

Sekitar 15 warga negara China diduga melakukan tindakan agresif terhadap lima anggota TNI yang sedang membantu pengamanan serta petugas keamanan perusahaan.

Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pada beberapa kendaraan operasional perusahaan berupa mobil dan sepeda motor.

Tidak ada laporan korban jiwa dari insiden itu meskipun situasi sempat memicu kepanikan di area tambang.

Awal mula konflik berasal dari kecurigaan petugas keamanan terhadap aktivitas penerbangan drone yang dianggap mengancam keamanan fasilitas vital.

Personel TNI dari Batalyon Zeni Tempur 6 Satya Digdaya yang sedang menjalani latihan di sekitar lokasi turut serta dalam upaya pengejaran operator drone.

Sekitar 300 meter dari gerbang masuk tambang petugas gabungan berhasil menemukan empat warga negara China yang diduga mengoperasikan drone tersebut.

Kondisi awalnya masih dapat dikendalikan hingga kedatangan sebelas warga negara China lainnya yang langsung memicu eskalasi.

Kelompok tambahan itu diduga membawa berbagai benda berbahaya seperti senjata tajam airsoft gun serta peralatan setrum listrik.

Mereka langsung melakukan serangan tanpa aba-aba sehingga personel TNI dan petugas keamanan memutuskan mundur untuk menghindari korban lebih banyak mengingat kalah jumlah.

Aparat kepolisian setempat menyatakan bahwa tindakan kekerasan semacam itu merupakan pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibiarkan.

Pihak berwajib saat ini terus melakukan pengumpulan keterangan serta koordinasi dengan instansi terkait termasuk imigrasi untuk mendalami motif serta peran setiap individu yang terlibat.

Proses penegakan hukum dijanjikan akan dilakukan secara tegas sesuai peraturan yang berlaku guna menjaga kedaulatan dan ketertiban di wilayah tersebut.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved