![]()
Repelita - Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang akrab disapa Mualem menunjukkan sisi emosionalnya saat memimpin apel siaga bencana di Lapangan Blang Padang Banda Aceh.
Dalam momentum yang kemudian viral di berbagai platform media sosial tersebut dia tidak mampu menahan tangis ketika menyampaikan kondisi aktual wilayahnya.
Dia menyatakan dengan tegas bahwa Aceh saat ini sedang tidak berada dalam kondisi baik-baik saja seperti yang mungkin dibayangkan banyak pihak.
Pernyataan ini disampaikan di hadapan ratusan personel gabungan dari TNI Polri dan relawan yang akan diterjunkan ke lokasi bencana.
Dia menjelaskan bahwa berbagai bencana alam yang melanda Aceh dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan dampak sangat serius.
Banjir bandang dan tanah longsor disebutkan telah memutus akses transportasi menuju sejumlah wilayah terdampak parah.
Dia mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai ribuan warga yang hingga kini masih terisolasi di daerah bencana.
Keterbatasan alat berat dan personel menjadi kendala utama dalam proses evakuasi dan distribusi bantuan logistik.
Dia membeberkan data terbaru yang menyebutkan puluhan korban jiwa dan ratusan orang masih dinyatakan hilang.
Kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan menghambat upaya tim SAR untuk menjangkau lokasi-lokasi terpencil.
Dia menegaskan bahwa situasi ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak baik pemerintah pusat maupun masyarakat.
Dia meminta seluruh jajarannya untuk bekerja tanpa kenal lelah dalam menangani darurat bencana ini.
Dia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu padu membantu para korban yang sedang kesulitan.
Air mata yang mengalir di pipinya menunjukkan betapa dalam kepeduliannya terhadap penderitaan rakyat Aceh.
Video yang merekam momen haru ini dengan cepat menyebar dan mendapat respons luas dari masyarakat.
Banyak warganet yang menyampaikan dukungan dan mengapresiasi ketulusan yang ditunjukkan oleh gubernur.
Beberapa tokoh nasional juga memberikan respons positif terhadap kepemimpinan emosional yang ditampilkan.
Apel siaga bencana ini merupakan bagian dari rangkaian penanganan darurat pasca bencana alam di Aceh.
Sebelumnya tiga kabupaten di Aceh telah menetapkan status tanggap darurat bencana dalam skala lokal.
Pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk mempercepat penanganan pengungsi.
Bantuan logistik dan obat-obatan terus didistribusikan meski menghadapi kendala medan yang cukup berat.
Proses evakuasi korban yang terisolasi menjadi prioritas utama dalam operasi kemanusiaan ini.
Tim medis darurat telah disiagakan di berbagai titik pengungsian untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus bekerja maksimal hingga semua korban tertangani dengan baik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

