Sister Hong Lombok Akui Identitas Pria dan Jelaskan Alasan Mengenakan Jilbab

 

Repelita Lombok - Sosok yang dikenal publik dengan julukan Sister Hong Lombok akhirnya angkat bicara dan mengungkap identitas aslinya.

Pria itu bernama Deni Apriadi Rahmah, berusia 23 tahun, yang juga dikenal sebagai Dea Lipa dan bekerja sebagai penata rias atau make-up artist.

Deni menyampaikan klarifikasi di salah satu kafe di Kota Mataram pada Minggu, 16 November 2025. Ia menjelaskan berasal dari Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, dan sejak kecil hidup sebagai penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran yang memburuk akibat kecelakaan saat berusia sekitar 10 tahun.

Deni mengaku mempelajari keterampilan MUA secara otodidak melalui YouTube dan media sosial. Ia menekankan profesinya itu sebagai pekerjaan yang dijalani dengan tekun dan profesional.

Soal tudingan melakukan salat di saf perempuan di masjid, Deni menegaskan kabar tersebut tidak benar. Ia menyatakan menghormati agama, rumah ibadah, serta tata cara ibadah yang berlaku.

Mengenai kebiasaannya mengenakan jilbab, Deni menjelaskan hal itu sebagai bentuk ekspresi diri. Ia mengaku kagum dengan perempuan berhijab dan memakai jilbab sebagai upaya melindungi diri dari pelecehan, bukan untuk menipu atau melecehkan orang lain.

Deni mengungkapkan tekanan mental yang dialami setelah identitasnya viral. Ia menerima ribuan komentar negatif, cacian, hinaan, ancaman, dan teror melalui pesan langsung yang membuatnya terpukul secara mental, spiritual, dan fisik.

Postingan viral yang menyebar di berbagai platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok memuat foto dan narasi yang tidak benar, menimbulkan fitnah, serta melukai perasaan Deni, keluarga, dan teman-temannya.

Deni menegaskan tuduhan yang beredar tidak sesuai kenyataan. Ia merasa difitnah sebagai penista agama, kaum sodom, bahkan dijuluki Sister Hong Lombok, yang sangat menyakitkan bagi dirinya dan orang-orang yang mendukungnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga