Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Presiden Prabowo Subianto tengah mempertaruhkan reputasinya terkait pembentukan tim reformasi kepolisian.
Rocky mengatakan, tim reformasi ini menuai kritik karena anggotanya masih melibatkan pihak-pihak yang terhubung langsung dengan kepolisian.
“Kritik mulai diajukan karena dianggap tim reformasi itu masih memuat unsur dari Polri itu sendiri,” kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (17/11/2025).
Ia menambahkan bahwa reformasi Polri harus memantik kesadaran internal untuk melakukan perbaikan diri. Menurut Rocky, keinginan memperbaiki diri harus muncul dari diri sendiri sebagai respons terhadap desakan publik.
“Yaitu keinginan dari diri sendiri yang karena desakan publik hendak mereformasi dirinya sendiri,” ucapnya.
Rocky mengutip filsuf dan kritikus budaya dari Slovenia, Slavoj Zizek, dengan menyebut bahwa luka hanya bisa disembuhkan oleh lembing yang melukainya. Ia menjelaskan, hal ini menggambarkan bahwa banyak persoalan internal sebenarnya bisa diselesaikan dari dalam, tetapi gagal karena persaingan dan kongkalikong.
Ia menekankan perlunya koordinasi antara reformasi internal, yang mengubah kultur kepolisian dari dalam, dan reformasi eksternal yang memengaruhi citra institusi.
“Terkait dengan perubahan regulasi, terkait paradigma, apa yang disebut ketertiban, kenyamanan. Apa fungsi utama polisi,” tambah Rocky.
Rocky juga menyentil anggota tim reformasi yang ditunjuk Prabowo, termasuk Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD, agar membuka informasi kepada publik mengenai hal-hal yang mendasar, struktural, dan kultural.
“Itu yang saya inginkan ke Pak Jimly dan Pak Mahfud. Buka aja ke publik, mana sebetulnya hal-hal yang mendasar, mana yang struktural, mana yang kultural,” pungkasnya.
Ia menambahkan, transparansi tim reformasi penting agar publik memahami bahwa kondisi kepolisian merupakan kepentingan bersama bagi republik ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

