Pandangan tersebut disampaikan Lely dalam acara Bola Liar Kompas TV pada Jumat malam tanggal 28 November 2025.
Bagaimanapun juga politik itu by design bukan by accident, perubahannya detik per detik.
Beneran, saya mengamati itu dari 35 tahun yang lalu, tegas Lely.
Artinya apa, ini bisa saja by design.
Kemungkinan itu harus kita perhitungkan, baik pihak pendukungnya Pak Jokowi maupun dari pihak Demokrat.
Lely menyoroti ambisi politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang kemungkinan besar ingin tampil sebagai calon presiden pada Pemilu 2029.
Bagaimanapun AHY pengen tampil dong, karena pernah mencalonkan diri jadi gubernur gagal, lalu kemudian diam berada di dalam tempurungnya, ibaratnya.
Lalu, diajak oleh Pak Jokowi.
Jadi, ada utang budi juga kepada Jokowi.
Kalau kemudian ini diungkit kembali, kita yakin ya ada design, enggak apa-apa, mainkan design itu.
Lely juga menyebut konstelasi politik menuju 2029 masih sangat cair, termasuk kemungkinan Presiden Prabowo Subianto tidak lagi menggandeng Gibran Rakabuming Raka.
Apakah Pak Prabowo akan pasti dengan Gibran, belum tentu juga.
Desainnya seperti apa kita enggak tahu.
Siapa yang menyangka dulu SBY akan berpisah dari Bu Mega pada saat Bu Mega bilang Pak SBY nanti kampanyenya di sana, oh tidak saya akan maju, kita kan tahu semua sejarah itu.
Demikian juga Pak Jokowi dengan PDI-P, siapa yang menyangka Gibran akan dinaikkan.
Tapi semuanya sudah didesain sebelumnya.
Kita sudah membaca arah-arah itu, tutup Lely.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

