Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

KPK Ungkap Dugaan Mark Up Lahan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Negara Berisiko Rugi Besar

 KPK Ungkap Dua Jalur Investigasi Kasus Whoosh, Jelaskan Alasan Penyelidikan  Baru Dibuka

Repelita Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap fokus penyelidikan terkait dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, yang dijalankan PT Kereta Cepat Indonesia China.

Materi yang diselidiki KPK menyangkut pengadaan lahan untuk proyek Whoosh, bukan proses teknis pembangunan kereta cepat, kata Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin, 10 November 2025.

Asep menjelaskan, dalam tahap penyelidikan, KPK menduga ada oknum yang memanfaatkan pengadaan lahan untuk meraup keuntungan tidak wajar.

“Misalkan di pengadaan lahan yang seharusnya harga wajarnya 10, lalu dia jadi 100 gitu, jadi enggak wajar itu. Nah kembalikan dong, negara kan rugi. Harusnya negara hanya membeli tanah itu dengan harga 10, kemudian harus membeli dengan harga 100, kembalikan,” katanya.

KPK belum mengumumkan lokasi pasti pembebasan lahan yang diduga terindikasi korupsi, apakah di Halim, Jakarta, atau di Tegalluar, Bandung, hingga Cileunyi.

Ia menegaskan penyelidikan tidak akan menghambat operasional kereta cepat Whoosh.

“Kami ingin mendalami kalau memang benar ada yang merugikan keuangan negara, dalam hal ini negara harusnya membayar lebih rendah dibandingkan saat ini, ya perlu supaya mereka mengembalikan uang itu kepada negara. Supaya negara tidak rugi karena praktik-praktik yang mereka lakukan, seperti itu,” ujarnya.

Sebelumnya, mantan Menko Polhukam Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, mengungkap dugaan penggelembungan anggaran proyek Whoosh.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” kata Mahfud.

Ia menambahkan, pihak berwenang harus menelusuri siapa yang menaikkan biaya dan ke mana dana tersebut mengalir.

Mahfud kemudian diimbau KPK pada 16 Oktober 2025 untuk membuat laporan terkait dugaan korupsi proyek Whoosh dan menyatakan siap dipanggil memberikan keterangan.

KPK mengumumkan pada 27 Oktober 2025, dugaan korupsi terkait proyek Whoosh telah masuk tahap penyelidikan sejak awal 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved