Tutut menegaskan narasi tersebut kerap tidak sesuai dengan pengalaman nyata yang dialami keluarganya.
Ia menyebut selama menekuni dunia bisnis, dirinya dan saudara-saudaranya tidak pernah menerima perlakuan istimewa dari Presiden Soeharto.
Bahkan, banyak proyek besar yang mereka ikuti justru berakhir dengan kekalahan.
“Dan banyak sekali proyek-proyek yang saya kalah. Sebetulnya kami tidak pernah mengungkap itu ke umum ya,” ujar Tutut dalam videonya yang dikutip pada Senin, 17 November 2025.
Ia menegaskan bahwa Presiden Soeharto tidak pernah secara langsung membantu bisnis anak-anaknya melalui kebijakan maupun intervensi kepada para menteri pada masa itu.
“Dan karena bapak saya memang tidak pernah membantu kami. Itu mau ditanyakanlah pada menteri-menteri yang dulu, apakah pernah bapak saya itu bikin surat, bantuan anak saya, nggak ada,” tutur Tutut.
“Dipanggil pun Menterinya, nggak pernah. Bahkan kadang-kadang kita suka dimarahi,” tambahnya.
Tutut menyatakan heran mengapa istilah KKN kemudian melekat begitu kuat pada keluarga Cendana.
Ia menekankan bahwa istilah itu sering disalahpahami dan tidak menggambarkan realitas di lapangan.
“Tanya menteri ini, kamu begini-gini, jangan begitu, nanti kamu ini-ini, gitu. Jadi kalau dikatakan KKN ya, KKN yang mana, gitu ya, versi apa KKNnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, persepsi publik mengenai KKN tidak seharusnya diarahkan kepada keluarganya tanpa adanya bukti konkret.
“Jadi apa yang dikatakan KKN sendiri itu, konotasinya kayak apa, gitu,” pungkas Tutut.
Editor: 91224 R-ID Elok

