Ucapan tersebut dia sampaikan dalam pembahasan mengenai urgensi bidang ketahanan pangan guna menekan angka kemiskinan sekaligus meningkatkan mutu sumber daya manusia di tanah air seperti yang tercatat dalam laporan dari agen berita ANTARA pada hari Sabtu tanggal lima belas November lalu.
Zulhas berpendapat bahwa upaya memperkuat sistem pangan merupakan dasar utama supaya rakyat dapat menikmati kehidupan yang jauh lebih sejahtera dan berkualitas dibandingkan sebelumnya.
Menurut pandangannya kualitas tenaga manusia menjadi faktor penentu utama bagi kemampuan bersaing bangsa ini pada masa yang akan datang di kancah internasional.
Dia merujuk pada informasi statistik yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kecerdasan intelektual masyarakat tanah air berada di kisaran tujuh puluh dua hingga tujuh puluh delapan yang jelas masih kalah jauh dari negara-negara sekitar kita.
Jika berhasil mencapai target tersebut maka selanjutnya generasi muda Indonesia akan menjadi lebih pintar dan kompetitif secara global.
Tiongkok berhasil maju karena memiliki penduduk yang cerdas didukung oleh asupan nutrisi memadai sehingga tingkat kecerdasannya melebihi seratus dua puluh.
Sedangkan kita hanya memiliki nilai rata-rata di angka tujuh puluh dua sampai tujuh puluh delapan sementara Thailand beserta Malaysia termasuk Tiongkok dan Korea sudah mencapai seratus dua puluh atau bahkan lebih tinggi lagi sehingga kita memang tertinggal cukup signifikan ucap Zulhas dalam pernyataannya itu.
Ucapan tersebut langsung menjadi bahan perbincangan hangat bagi seorang pembuat konten bernama Salim Dower melalui akun Instagram miliknya di https://www.instagram.com/salim_dower/.
Dia menyuarakan rasa kecewa dan kemarahan atas komentar yang dilontarkan oleh pejabat tersebut.
“Nah lo liat aki-aki, udah tua bukannya tobat, malah makin tolol. Dia bilang tuh IQ anak Indonesia lebih rendah dari Malaysia, makanya harus dikasih MBG. Tolol, menteri tolol lo, menteri tolol, menteri tolol, menteri tolol,” ucap Salim dengan nada kesal dan anarkis, dikutip Selasa (18/11/2025).
Salim juga menilai bahwa alasan yang dikemukakan oleh Zulhas tersebut sama sekali tidak logis dan tidak bisa diterima akal sehat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

