Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Gus Nadir Tegur Gus Elham, Aksi Cium Anak Saat Dakwah Dinilai Pelecehan

 

Repelita Jakarta - Pendakwah muda asal Kediri, Gus Elham, mendapat sorotan tajam setelah video dirinya mencium anak-anak saat berdakwah viral di media sosial.

Teguran keras disampaikan tokoh Nahdlatul Ulama sekaligus Dosen Universitas Melbourne, Prof Nadirsyah Hosen, yang akrab dipanggil Gus Nadir, melalui unggahannya di X, Selasa, 11 November 2025.

“Jangan normalisasi ciuman atas nama barokah,” tulis Nadir, menekankan bahwa tindakan tersebut tidak boleh dianggap wajar atau lucu.

Ia menilai banyak orang menertawakan video itu dan bahkan menyebutnya sebagai bentuk “gemas” atau “barokah”.

“Perilaku seperti ini justru menjadi contoh penting dalam pendidikan perlindungan anak dari pelecehan dan pedofilia terselubung,” ujar Nadir.

Gus Nadir mengingatkan bahwa batas tubuh anak adalah suci dan wajib dihormati oleh orang tua maupun pendidik.

“Tidak ada alasan religius, sosial, atau budaya yang membenarkan orang dewasa mencium, memeluk, atau menyentuh anak tanpa kepantasan, apalagi dengan intensitas yang mengganggu,” tegasnya.

Menurut Nadir, orang dewasa wajib mendidik anak agar berani berkata “tidak” ketika merasa tidak nyaman, termasuk kepada figur yang dihormati.

“Menjaga kehormatan anak adalah tanggung jawab setiap orang tua, yang kelak akan diperhitungkan di akhirat,” imbuhnya.

Ia meminta Gus Elham menghentikan perilaku tersebut karena tindakan mencium anak berulang kali bukan kasih sayang, melainkan pelanggaran etika dan potensi pelecehan.

Gus Nadir menjelaskan, dari perspektif psikologi, perilaku semacam itu bisa dikategorikan sebagai grooming behaviour, yakni membangun kedekatan untuk menormalisasi kontak fisik yang tidak pantas.

“Ini berbahaya, baik bagi anak maupun masyarakat yang menonton dan menirunya,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa Rasulullah menunjukkan kasih sayang kepada anak tanpa melampaui batas kesopanan melalui doa, perhatian, dan sentuhan hati.

“Anak-anak bukan objek kegemasan; mereka amanah yang harus dilindungi. Pendidikan perlindungan anak dimulai dari kesadaran kita sendiri — bahwa setiap bentuk pelecehan, sekecil apa pun, tidak boleh diberi ruang di rumah, sekolah, maupun panggung keagamaan,” pungkas Gus Nadir. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved