Repelita Jakarta - Kepala Badan Pelaksana Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria memerintahkan seluruh perusahaan pelat merah segera terjun membantu korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
“Kepada seluruh BUMN agar ikut membantu saudara kita melalui BUMN Peduli,” tegas Dony Oskaria dalam pernyataan resminya pada Sabtu, 29 November 2025.
Ia menekankan pentingnya koordinasi tanggap darurat yang cepat, tepat sasaran, dan terpadu demi meminimalkan korban serta mempercepat pemulihan wilayah terdampak.
Dony Oskaria menilai banjir bandang yang menewaskan ratusan orang ini bukan murni bencana alam, melainkan akibat ulah tangan manusia yang merusak hutan secara masif.
“Banjir bandang di Sumbar, Sumut dan Aceh ini terjadi akibat pembalakan hutan. Tangan manusia yang membuat bencana ini,” ungkapnya.
Banyak video amatir menunjukkan air bah membawa batang kayu besar-besaran, bukti kuat adanya penebangan liar di kawasan hulu sungai.
Dony Oskaria mendesak Kapolda di tiga provinsi tersebut segera membentuk satgas khusus untuk mengusut tuntas pelaku pembalakan liar yang memicu kerusakan ekosistem.
“Kapolda di tiga daerah itu harus usut perusakan hutan liar di Sumbar,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa 99 persen penyebab banjir bandang adalah hilangnya fungsi hutan lindung akibat aktivitas ilegal yang dibiarkan bertahun-tahun.
Dony juga mengingatkan potensi longsor susulan masih sangat tinggi karena cuaca ekstrem belum mereda.
Seluruh pihak diminta tetap waspada dan patuh pada arahan otoritas setempat agar korban jiwa tidak bertambah.
“Saya berharap Kapolda segera menindaklanjuti permintaan tersebut. Kerja cepat dan terarah dinilai menentukan keberhasilan pemulihan Sumatera,” pungkas Dony Oskaria.
Dengan demikian, seluruh pihak dapat bergerak dalam satu komando dan fokus pada penyelamatan warga.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

