Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Bodo Amat Ora Minggir, Sopir Truk Jadi Simbol Perlawanan Arogansi Jalan Raya

 

Repelita Jakarta - Seorang sopir truk menjadi sorotan publik setelah menolak memberi jalan kepada rombongan pengendara motor besar yang menggunakan sirene dan strobo di jalan tol.

Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @fithriw pada 22 September 2025.

Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat sang sopir tetap melaju di jalurnya tanpa mengubah posisi meski suara sirene meraung-raung di belakangnya.

Ia sempat melambaikan tangan ke arah rombongan moge sambil berkata, “Maaf saya tidak kasi jalan, bapak bukan Damkar. Bapak bukan ambulance.”

Unggahan tersebut langsung mendapat respons positif dari warganet.

Banyak yang menganggap tindakan sopir truk itu sebagai bentuk perlawanan terhadap arogansi pengguna jalan yang bukan kendaraan prioritas.

Komentar dukungan membanjiri unggahan tersebut, salah satunya berbunyi, “Yuk kompakan yuk, untuk ga ngasi jalan mobil pejabat, mobil instansi, yang pake lampu gengges gini, dan minta diutamakan di jalan.”

Gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” yang sebelumnya hanya ramai di media sosial kini mulai mendapat dukungan nyata di lapangan.

Stiker bertuliskan “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!” mulai banyak ditempel di kendaraan umum dan pribadi.

Rijal, seorang sopir angkot di Terminal Grogol, Jakarta Barat, mengaku hampir setiap hari terganggu oleh kendaraan yang menerobos kemacetan dengan sirene.

“Ya sangat terganggu lah. Kita kan juga pengguna jalan, kan kita juga nunggu macet, kan? Maksudnya, ya antre aja gitu. Kalau enggak urgent-urgent banget gitu,” ujarnya pada 19 September 2025.

Ia menilai perjalanan pulang kerja pejabat tidak seharusnya dikategorikan sebagai urusan darurat.

Alih-alih mendapat jalan mulus, menurut dia pejabat juga seharusnya merasakan macet yang dihadapi masyarakat setiap hari.

Budi, pengemudi ojek online, juga menyampaikan keluhan serupa.

“Kan bukan dia doang yang macet, semua masyarakat macet juga. Bikin kisruh aja kalau ada suara mobil seperti itu, strobo, apa lagi not-not-not gitu ya kan. Kecuali, lain urusannya kalau ambulans deh kita,” katanya.

Budi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan jalan bagi kendaraan pejabat dengan strobo atau sirene.

Baginya, prioritas hanya berlaku bagi kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran.

Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia, menyatakan bahwa masyarakat berhak menolak memberi jalan kepada kendaraan non-prioritas.

Ia menekankan bahwa hanya tiga jenis kendaraan yang berhak mendapatkan prioritas: ambulans, pemadam kebakaran, dan kendaraan pejabat negara dalam tugas resmi.

“Kalau bukan kendaraan prioritas, tidak ada kewajiban untuk memberi jalan,” ujarnya pada 20 September 2025.

Ia juga mengingatkan agar penolakan dilakukan dengan cara yang tidak menimbulkan konflik.

Kementerian Sekretariat Negara telah mengeluarkan surat edaran untuk mengingatkan pejabat agar tidak semena-mena menggunakan fasilitas pengawalan.

Menteri Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden sendiri sering ikut bermacet-macet dan berhenti di lampu merah jika tidak dalam kondisi darurat.

Gerakan ini menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi kendaraan bermotor besar di jalan raya.

Aksi sopir truk tersebut menjadi inspirasi bagi banyak pengguna jalan untuk mempertahankan haknya secara santun dan tegas. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved