Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[GEMPAR] Pidato Tergahar di PBB Bukan Prabowo Tapi Petro, Tuding Trump Genosida Gaza dan Desak Dipidana

 Sosok Gustavo Petro, Presiden Kolombia yang Disanjung Hamas Tapi Dimaki  Israel: Mantan Gerilyawan - TribunNews.com

Repelita New York - Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, menjadi panggung bagi berbagai kepala negara untuk menyampaikan pandangan mereka terhadap isu global.

Namun dari seluruh pidato yang disampaikan, pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro menjadi sorotan utama karena dinilai paling keras dan mengguncang ruang sidang.

Petro menyampaikan pidatonya pada Selasa, 23 September 2025, yang disebut sebagai pidato terakhirnya di forum PBB selama menjabat sebagai Presiden Kolombia.

Dalam pidatonya, Petro secara terang-terangan menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai kaki tangan genosida yang terjadi di Gaza.

Ia menyebut bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza dengan persetujuan penuh dari pemerintahan Trump.

Petro juga menyerukan agar Trump diproses secara hukum atas keterlibatannya dalam kejahatan kemanusiaan yang terjadi di wilayah konflik tersebut.

Delegasi Amerika Serikat yang hadir dalam sidang langsung meninggalkan ruangan sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Petro.

Petro menyebut bahwa Majelis Umum PBB telah menjadi saksi bisu atas genosida yang berlangsung dan menyerukan agar dunia tidak lagi diam.

Ia juga menyalahkan NATO sebagai bagian dari struktur pendukung genosida yang dilakukan oleh Israel di bawah perlindungan negara-negara Barat.

Dalam pidatonya, Petro menyatakan bahwa diplomasi internasional telah gagal menyelesaikan konflik Gaza dan menyerukan intervensi global.

Menurutnya, dunia tidak boleh membiarkan genosida terjadi lagi, dan harus menghentikan pembiaran terhadap tindakan brutal di Palestina.

Petro menyebut bahwa Trump tidak pernah berbicara tentang demokrasi, krisis iklim, atau kehidupan, melainkan hanya ancaman dan pembunuhan.

Ia menegaskan bahwa tidak ada ras yang unggul dan tidak ada umat pilihan Tuhan, termasuk Amerika Serikat dan Israel.

Petro menyebut bahwa fundamentalis sayap kanan yang mendukung genosida adalah ancaman bagi kemanusiaan dan harus dilawan bersama.

Pidato Petro juga menyinggung serangan terhadap kapal-kapal di Karibia yang dituding membawa narkoba, dan menyerukan penyelidikan terhadap operasi tersebut.

Ia menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan bagian dari kebijakan represif pemerintahan Trump.

Petro menegaskan bahwa negara-negara kecil dan tertindas harus bersatu untuk melawan dominasi kekuatan besar yang membiarkan genosida terjadi.

Ia juga menyampaikan bahwa pidatonya bukan sekadar retorika, melainkan seruan moral kepada dunia untuk bertindak.

Pidato tersebut mendapat respons beragam dari delegasi negara lain, sebagian mendukung keberanian Petro, sebagian lainnya memilih diam.

Petro menutup pidatonya dengan seruan agar umat manusia tidak lagi tunduk pada kekuatan yang membungkam kebenaran dan keadilan.

Ia menyatakan bahwa masa depan dunia tergantung pada keberanian untuk menghentikan genosida dan menegakkan hukum internasional.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved