
Repelita Jakarta - Rocky Gerung, pengamat sosial politik, menilai Joko Widodo atau Jokowi kini telah kehilangan statusnya sebagai seorang negarawan akibat polemik dugaan ijazah palsu.
Rocky menegaskan banyak orang kini tidak lagi melihat Jokowi sebagai tokoh kenegaraan.
Sebaliknya, Jokowi malah menjadi bahan sindiran publik karena tak kunjung menunjukkan ijazah aslinya di tengah kabar dugaan pemalsuan.
Dalam pandangannya, Rocky menyebut Jokowi justru terkesan sengaja membiarkan kebingungan masyarakat berkembang terkait isu tersebut.
Alih-alih memberi penjelasan final yang menenangkan, langkah Jokowi disebut malah menambah keruh suasana.
Rocky juga menyoroti pernyataan Jokowi yang pernah menyebut isu ijazah palsu sebagai bagian dari desain politik.
Baginya, pernyataan itu justru menjadi bumerang karena menimbulkan kecurigaan baru di tengah masyarakat.
Ia mempertanyakan siapa sebenarnya yang merancang desain politik tersebut.
“Banyak orang bertanya, desain siapa? Bukankah ini bisa jadi bagian dari desain politik Jokowi sendiri untuk memperpanjang isu ini dan memetik keuntungan dari pemberitaan?” ujar Rocky melalui kanal YouTube miliknya pada Sabtu (19/7/2025).
Rocky menduga sengkarut ini sengaja dipertahankan untuk tujuan tertentu.
Namun, ia menilai strategi itu kini berbalik menyerang citra Jokowi yang sudah tak lagi menjabat.
Ia mencontohkan kemunculan olok-olok di media sosial hingga sindiran di belakang truk sebagai bukti merosotnya citra Jokowi di mata masyarakat.
Sindiran bernada satir itu bahkan muncul dalam tulisan viral di bak truk yang berbunyi Dari Solo ke Pasar Pramuka, Plongo2 dan Suka Dusta.
Sindiran ini menyinggung rumor liar bahwa ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka yang dikenal sebagai pusat percetakan di Jakarta.
“Semakin hari status kenegarawanan mantan presiden itu hilang. Akhirnya dibuat olok-olok di media sosial, dilukis dalam bentuk satire atau bahan candaan di belakang truk,” ucap Rocky.
Rocky juga menyoroti tekanan psikologis yang kini membayangi Jokowi.
Menurutnya, serangan beruntun itu berdampak pada kondisi mental bahkan fisik Jokowi.
Tekanan ini makin berat karena persoalan hukum juga mengelilingi lingkaran keluarganya.
Di satu sisi, Bobby Nasution yang merupakan menantunya sedang diperiksa KPK.
Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden menghadapi tuntutan pemakzulan dari berbagai kalangan.
Rocky menilai kondisi ini menciptakan kepungan psikologis yang rumit.
“Jadi semua soal ini sudah mengepung psikologi Jokowi dan itu yang terlihat mungkin gejala psikosomatik pada tubuhnya. Lalu orang mulai menduga akan ada satu problem lebih besar lagi di dalam dinasti Jokowi,” kata Rocky.
Dalam analisisnya, Rocky menggambarkan warisan politik Jokowi kini terancam runtuh akibat masalah personal dan persoalan yang membelit dinasti politiknya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

