Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Roy Suryo Bandingkan Penarikan Pernyataan Sofian Effendi dengan Adegan G30S PKI

Roy Suryo Kecewa Eks Rektor UGM Tarik Ucapan Soal Ijazah Jokowi: Seperti Jenderal di Lubang Buaya

Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo mengungkap dugaan adanya tekanan di balik permintaan maaf mendadak mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, terkait polemik ijazah Joko Widodo.

Roy bahkan membandingkan situasi Prof. Sofian dengan adegan para jenderal dalam film G30S/PKI yang dipaksa menandatangani surat pengakuan.

Ia mengaku menyayangkan sikap Prof. Sofian yang berubah total usai sebelumnya berani membuka dugaan kejanggalan yang disebutnya sebagai skandal besar.

“Perubahan sangat mendadak dari sikap Profesor Sofian Effendi yang sebelumnya sudah mau jujur dan terbuka membongkar hal kasus ijazah palsu yang sempat disebutnya skandal besar ini memang disayangkan,” kata Roy dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu (19/7/2025).

Roy menilai bahasa tubuh Prof. Sofian saat membacakan surat klarifikasi terlihat berbeda dibanding saat tampil di kanal YouTube Langkah Update.

Ia menduga ada sesuatu yang tidak wajar memengaruhi sikap Prof. Sofian.

“Meski tentu ada sebagian masyarakat masih kecewa dengan berubahnya 180 derajat sikap sang profesor, namun setelah melihat sendiri bagaimana posisi dan situasi yang dialami beliau saat membacakan surat pernyataan itu, kami akan sangat bisa memahaminya,” kata Roy.

Roy kemudian melontarkan perumpamaan keras dengan menyamakan momen itu seperti adegan penandatanganan surat pengakuan oleh para jenderal di Lubang Buaya.

“Terutama saat adegan para jenderal (dipaksa) menandatangani Surat Pernyataan Pengakuan adanya Dewan Jenderal di Lubang Buaya sesaat sebelum eksekusi dilaksanakan,” kata Roy.

Ia menduga Prof. Sofian terpaksa menarik ucapannya karena berada dalam tekanan.

Sebagai informasi, Roy Suryo menjadi salah satu dari lima orang yang dilaporkan pihak Joko Widodo ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.

Sebelumnya, Prof. Sofian Effendi memang telah merilis surat pernyataan resmi yang mencabut seluruh pernyataannya di video podcast bersama Rismon Sianipar.

Dalam surat itu, ia menegaskan pernyataan Rektor UGM saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, telah sesuai dengan bukti yang dimiliki kampus.

“Saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas. Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran,” kata Sofian pada Kamis (17/7/2025).

Ia juga menyampaikan permintaan maaf dan berharap polemik terkait ijazah tersebut bisa dihentikan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved