Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Ngotot Bongkar Kejanggalan Kasus Arya Daru,Hotman Paris Diskakmat Kompolnas Soal Lakban: Kok Rapi?

Repelita Jakarta - Pengacara kondang Hotman Paris kembali menggulirkan sorotan tajam atas kejanggalan yang ia nilai terdapat dalam kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.

Kali ini, Hotman menyoroti detail teknis yang dianggapnya janggal, terutama soal kondisi lilitan lakban di kepala Arya Daru yang disebutnya terlalu rapi untuk disebut tindakan bunuh diri.

Hotman mempertanyakan bagaimana mungkin seseorang yang sudah kesulitan bernapas masih dapat melilitkan lakban secara presisi di sekeliling wajahnya, dari hidung hingga ke leher, tanpa bantuan pihak lain.

Ia juga menyinggung kondisi jasad Arya Daru yang tertutup selimut rapi, yang menurutnya bertolak belakang dengan reaksi tubuh manusia saat kekurangan oksigen, yakni akan memberontak secara refleks.

“Kalau hidung sudah tertutup lakban, bagaimana bisa dia lanjut melilitkan lakban ke mulut dan lehernya begitu rapi? Apakah orang yang sudah tidak bisa bernapas masih bisa melakban wajahnya dengan sempurna? Kenapa selimutnya masih dalam posisi rapi padahal seharusnya tubuh bergerak karena kesulitan napas?” ujar Hotman dalam acara televisi yang tayang pada Kamis (31/7/2025).

Atas berbagai pertanyaan tersebut, dokter spesialis paru, Mirsyam Ratri Wiratmoko memberikan penjelasan dari sisi medis.

Menurutnya, seseorang yang mengalami hipoksemia atau kekurangan oksigen akan menunjukkan gejala kegelisahan ekstrem dan tubuh akan bergerak secara spontan.

Ini terjadi karena otak tidak mendapat asupan oksigen yang memadai, menyebabkan hilangnya kontrol tubuh.

“Ketika seseorang kekurangan oksigen ke otak dalam 1-2 menit, akan terjadi penurunan fungsi otak ringan.

Jika mencapai 2-5 menit, bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran dan kerusakan otak.

Lebih dari 5 menit, risiko kerusakan otak permanen bahkan kematian sangat besar,” jelas dokter Mirsyam.

Penjelasan tersebut justru menambah rasa penasaran Hotman yang tetap meragukan skenario kematian Arya Daru sebagai tindakan bunuh diri.

Ia menyangsikan kemampuan seseorang dalam kondisi kritis untuk melilit lakban dengan rapih tanpa bantuan.

Hotman menyebut hal itu mustahil dilakukan seorang diri, apalagi dengan wajah yang sudah tertutup lakban dan tanpa bantuan cermin.

Hotman juga menyoroti soal selimut yang disebut rapi menutupi jasad Arya Daru.

Menurutnya, jika benar Arya mengalami kekurangan oksigen, maka selimut seharusnya dalam kondisi berantakan akibat gerakan tubuh yang tidak terkendali.

Menanggapi keraguan Hotman, Ketua Harian Kompolnas Arief Wicaksono menyampaikan temuan yang berbeda.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan video yang dilihat langsung dari penjaga kosan tempat Arya ditemukan, kondisi lakban tidak serapi yang diberitakan di foto-foto.

“Kami menyaksikan langsung video dari penjaga kos, lakban itu sebenarnya tidak rapi-rapi amat.

Dalam gambar memang tampak tertutup, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” ujar Arief.

Ia juga mengungkapkan bahwa posisi selimut yang menutupi tubuh Arya tidak sepenuhnya rapi seperti yang diasumsikan Hotman.

Berdasarkan video tersebut, kaki kanan dan tangan Arya terlihat keluar dari selimut, menunjukkan adanya reaksi fisik sebelum meninggal dunia.

Selain itu, pintu kamar tempat Arya ditemukan dalam kondisi terkunci ganda dari dalam, memperkuat dugaan bahwa tidak ada pihak luar yang masuk.

Pemeriksaan forensik pun tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, racun, alkohol, maupun narkoba dalam tubuh Arya.

“Seluruh proses penyelidikan oleh penyidik Polda Metro Jaya telah melibatkan berbagai ahli, mulai dari digital forensik, laboratorium forensik, hingga dokter dari RSCM.

Hasil otopsi menunjukkan penyebab kematian adalah kehabisan napas dan tidak ditemukan unsur racun atau zat berbahaya lain,” imbuh Arief.

Menurutnya, tim penyidik telah menjalankan tugas sesuai prosedur dan hasil penyelidikan sejauh ini tidak menunjukkan keterlibatan pihak ketiga.

Pihak Kompolnas juga menganggap kesimpulan dari penyidik masih relevan dengan bukti yang ada di lapangan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved