
Repelita Jakarta - Eko Kuntadhi memberikan pandangannya terkait pembentukan Koperasi Merah Putih yang kini menjadi bagian dari proyek strategis.
Eko menyampaikan bahwa pembangunan koperasi tersebut berjalan dengan cepat.
Beberapa struktur kelembagaan Koperasi Merah Putih bahkan telah terbentuk di berbagai desa.
“Koperasi Merah Putih dikebut. Lembaga sudah berdiri di desa-desa,” tulis Eko di akun X @ekokuntadhi1 pada 15 Juli 2025.
Meski begitu, Eko menyoroti tantangan yang dihadapi koperasi ini.
Ia menyebut sejumlah pengusaha lokal dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merasa terancam kehadiran koperasi baru tersebut.
“Pengusaha di desa dan BUMDes deg-degan, karena ada pesaing baru,” jelasnya.
Fokus perhatian Eko juga tertuju pada kualitas sumber daya manusia yang mengelola koperasi.
Ia menilai para pengurus masih belum cukup mumpuni dalam mengelola aspek keuangan dan bisnis yang kompleks.
“Tapi dari sisi SDM pengurus koperasi masih kedodoran,” tegasnya.
Eko mempertanyakan kesiapan pemerintah menghadapi risiko kredit macet yang mungkin terjadi akibat kelalaian pengurus koperasi.
Hal ini menjadi penting mengingat Koperasi Merah Putih akan memperoleh dana dan akses modal yang setara dengan perbankan.
“Jika kredit bank mengucur, lalu bermasalah. Siapakah yang harus tanggung jawab?” pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

