Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Koordinator BEM SI Tanggapi Keluarnya UGM dan Undip dari Aliansi

 foto

Repelita Jakarta - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, Muzammil Ihsan, memberikan tanggapan terkait keputusan BEM Universitas Diponegoro dan Universitas Gadjah Mada yang memisahkan diri dari aliansi BEM SI.

Ia menilai perbedaan sikap dalam merespons isu bangsa adalah hal wajar di setiap gerakan mahasiswa.

Muzammil menyatakan pihaknya menghormati keputusan tersebut.

Menurutnya, setiap aliansi pasti memiliki arah strategi yang berbeda dalam menghadapi dinamika politik di Indonesia.

“Setiap gerakan punya jalur strategisnya masing-masing,” kata Muzammil pada Senin 21 Juli 2025.

Ia juga mengakui keluarnya UGM dan Undip menjadi bahan evaluasi agar BEM SI tetap memegang integritas serta idealisme.

Keduanya diakui Muzammil pernah memegang peran penting dalam perjalanan panjang BEM SI.

Kontribusi kedua kampus besar itu disebut sebagai bagian dari denyut nadi perjuangan mahasiswa.

Muzammil berharap perbedaan sikap tak memadamkan semangat bersama untuk tetap menyuarakan kepentingan rakyat.

Ia memastikan BEM SI tetap membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua BEM di Indonesia, baik negeri maupun swasta.

“Sudah saatnya kita kembali ke semangat awal untuk bersama mendorong kemajuan dan berpihak pada rakyat,” ujarnya.

Sebelumnya, Musyawarah Nasional BEM SI di Universitas Dharma Andalas, Padang, Sumatera Barat, pada 19 Juli 2025 memanas hingga memicu kericuhan.

Sejumlah mahasiswa dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Kericuhan dipicu kehadiran politikus, pejabat daerah, aparat polisi, serta pejabat Badan Intelijen Negara yang disebut hadir dalam forum musyawarah nasional itu.

Keadaan tersebut memicu kekecewaan BEM UGM yang memutuskan mundur sehari setelah Munas.

BEM Undip juga mengumumkan langkah serupa.

Ketua BEM Undip, Aufa Atha Ariq, menyayangkan Munas yang seharusnya menjadi ruang menyusun gerak mahasiswa justru dihadiri pejabat negara.

Menurutnya, hal itu tidak pantas mengingat masih maraknya aksi mahasiswa di berbagai daerah yang kerap mendapat represi.

“Tak pantas. Seharusnya bahas eskalasi gerakan mahasiswa dan fokus pada solidaritas bersama,” kata Ariq pada 20 Juli 2025.

Ketua BEM Universitas Dharma Andalas, Rifaldi, yang juga panitia Munas, membenarkan kehadiran pejabat tersebut.

Ia berdalih pihaknya mengundang Forkopimda Sumbar sebagai bagian pembukaan acara.

Selain itu, pihak pengelola penginapan juga mewajibkan panitia berkoordinasi dengan Forkopimda.

“Kehadiran mereka tak akan mengganggu independensi kami untuk mengkritik penguasa,” tegas Rifaldi.

Rifaldi menilai insiden ricuh itu hanyalah bagian dinamika gerakan mahasiswa.

Acara Munas tersebut dihadiri 300 peserta dari berbagai kampus, di antaranya Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Mulawarman. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved