Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Wacana Pemakzulan Gibran Makin Menguat, Hendropriyono Soroti Bahaya Simulakra dalam Isu Politik

 

Repelita Jakarta – Menyikapi berbagai situasi yang saat ini berkembang di Indonesia, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) A.M. Hendropriyono menyebut komunikasi merupakan jalan keluar terbaik.

Munculnya situasi yang cukup memberikan tekanan pada beragam aspek hidup kebangsaan, menurut Hendropriyono, tidak bisa lepas dari situasi geopolitik dunia.

Dikepung oleh banyak masalah dari luar, Hendropriyono berharap seluruh anak bangsa bisa bersikap lebih mengedepankan kebersamaan, bukan pemaksaan.

Sehingga setiap tindakan sekecil apa pun yang berkaitan dengan permasalahan bangsa tidak menjadi penyebab munculnya persoalan baru.

Tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah yang mencapai 80 persen lebih, menurut Abdullah Mahmud Hendropriyono, adalah aset besar bagi bangsa Indonesia.

Berbekal kepercayaan publik yang cukup tinggi, mantan Kepala BIN dengan julukan Master Intelijen menilai komunikasi dua arah perlu dijadikan sebagai acuan.

“Sangat naif jika kita memberikan saran seperti kita mendikte, kita memberikan saran dengan peringatan,” ujar Hendropriyono.

Selain mengedepankan sikap elegan dalam penyampaian, mengenali batasan terhadap saran yang telah diberikan kepada pemerintah juga penting untuk diperhatikan.

Komunikasi yang persuasif serta penyampaian saran ataupun pesan secara elegan, menurut Hendropriyono, lebih dibutuhkan dalam tekanan situasi saat ini.

Di samping untuk memastikan rasa kebersamaan antar sesama anak bangsa, komunikasi yang persuasif juga bertujuan menjaga potensi terjadinya perpecahan.

Terkait dengan semakin derasnya wacana untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai wapres karena berbagai pertimbangan, Hendropriyono turut memberikan tanggapan.

Menurut Hendropriyono, salah satu persoalan yang membuat respons publik cepat terusik adalah karena minimnya literasi industri media. Terlepas dari delapan isu pokok yang disampaikan oleh Forum Purnawirawan TNI-Polri, Hendropriyono mengingatkan tentang potensi keterlibatan intelijen dalam situasi saat ini.

Rekaman berisi tuntutan oleh forum purnawirawan, menurut Hendropriyono, bukan merupakan material segar atau peristiwa yang baru terjadi.

Berdasarkan dokumen resmi yang dimiliki oleh Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, Laut, dan Udara, Hendropriyono melihat adanya kejanggalan terkait tuntutan para purnawirawan.

“Padahal pernyataan itu terjadi pada bulan Februari, dan diputar lagi pada tanggal 17 April,” jelas Hendropriyono saat menjadi narasumber di sebuah siniar.

Video lawas hasil rekaman yang terjadi di bulan Februari dan baru mencuat ke publik pada pertengahan April, menurut Hendropriyono, bisa merupakan tanda adanya kerja intelijen.

Salah satu indikasi adanya kerja intelijen, menurut Hendropriyono yang juga bergelar Profesor Filsafat Bidang Intelijen, adalah munculnya fenomena simulakra.

“Simulakra, barang tidak ada diada-adakan dan masyarakat percaya. Ini barangnya ada, tapi waktunya sudah tidak cocok, jadi ini hoaks namanya,” pungkasnya.***

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved