Repelita Jakarta – Jabatan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kini semakin dipertanyakan, menyusul dugaan keterkaitannya dengan akun Kaskus "Fufufafa" yang dihujat publik.
Akun tersebut dikenal luas karena unggahannya yang mencemooh Presiden Prabowo Subianto dan keluarganya.
Para pakar mulai angkat bicara, menilai bahwa dugaan tersebut tak bisa dianggap enteng, mengingat peran Gibran sebagai pejabat tinggi negara.
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, mengungkapkan bahwa jika terbukti Gibran terlibat, ini bisa menjadi pelanggaran serius terhadap etika publik dan kepercayaan masyarakat.
“Jika terbukti akun tersebut benar-benar milik Gibran, maka hal ini bisa merusak kredibilitasnya sebagai pemimpin,” ujar Bivitri dalam pernyataannya.
Sementara itu, pakar teknologi informasi Roy Suryo menyatakan bahwa bukti-bukti digital yang ada menunjukkan adanya hubungan antara Gibran dan akun Fufufafa.
“Analisis jejak digital dan metadata memperlihatkan adanya keterkaitan yang sulit dibantah,” kata Roy.
Namun, Gibran tetap menegaskan bahwa ia tidak mengetahui siapa pemilik akun tersebut.
Meskipun demikian, publik semakin mendesak agar Gibran memberikan klarifikasi resmi mengenai isu ini.
Para pengamat politik juga menilai bahwa wacana tentang kredibilitas Gibran sebagai wapres mulai memengaruhi pandangan masyarakat.
“Kepercayaan publik kepada pejabat sangat penting, apalagi yang memegang jabatan tinggi seperti wapres,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ade Rosi.
Sejumlah kalangan mengingatkan bahwa sebuah jabatan publik harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran, karena setiap tindakan dapat memengaruhi citra negara.
Gibran, yang sebelumnya dikenal dengan citra merakyatnya, kini harus menghadapi tantangan besar dalam menjaga integritasnya sebagai Wakil Presiden.
Kontroversi ini akan terus menjadi perhatian publik hingga ada kejelasan terkait dugaan keterkaitan antara Gibran dan akun Fufufafa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok