
Repelita Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa kesalahan yang dilakukan oleh juru bicara pemerintah merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, kesalahan dalam komunikasi memang terkadang tidak bisa dihindari, bahkan dirinya sendiri pernah mengalami hal serupa.
"Saya saja dulu pernah salah jalan mencari WC di Istana," kata Prabowo, sembari menyampaikan pengertian terhadap kesalahan yang dilakukan oleh juru bicara pemerintah.
Pernyataan ini muncul setelah beberapa waktu lalu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengeluarkan komentar yang dianggap kontroversial.
Nasbi sempat mengatakan bahwa pengiriman kepala babi ke kantor Tempo sebaiknya dimasak saja.
Pernyataan tersebut mendapatkan kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk dosen Public Relations Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), FX Ari Agung Prastowo.
Ari Agung menilai bahwa pernyataan tersebut menunjukkan kegagalan komunikasi dan kurangnya kebijaksanaan dalam merespons isu publik.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menegaskan bahwa komunikasi pemerintah memang harus diperbaiki.
Sebagai kepala negara, ia merasa bertanggung jawab atas segala masalah komunikasi yang terjadi dalam pemerintahan.
Sebagai langkah perbaikan, Prabowo memutuskan untuk menunjuk Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sebagai juru bicara presiden.
Prabowo menambahkan bahwa penunjukan ini dilakukan tanpa seremoni resmi, karena fungsi komunikasi telah menjadi bagian dari tugas Prasetyo sebagai Mensesneg.
Ke depannya, dengan adanya Prasetyo sebagai juru bicara, diharapkan komunikasi pemerintah akan lebih efektif dan bisa lebih transparan.
Prabowo berharap perbaikan ini dapat memperbaiki citra pemerintah dan memulihkan kepercayaan publik yang sempat terganggu.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

