[BREAKING NEWS] GEMPAR Roy Suryo Disudutkan Yakup Hasibuan Soal Sumber Ijazah Jokowi, Perdebatan Panas di Acara Dialog Meletup

 

Repelita Jakarta - Momen panas terjadi dalam program dialog di salah satu kanal YouTube yang menampilkan perdebatan antara Roy Suryo dan Yakup Hasibuan.

Dalam tayangan itu, Roy Suryo yang dikenal sebagai pakar telematika dicecar oleh kuasa hukum Presiden Jokowi, Yakup Hasibuan, terkait isu dugaan ijazah palsu.

Yakup mempertanyakan keaslian sumber dokumen yang dianalisis oleh Roy Suryo dan rekan-rekannya.

Ia mengkritisi metode Roy yang mengandalkan dokumen dari internet sebagai dasar analisis.

"Kalau ada seorang ahli yang mengatakan, saya sudah menganalisa, ada dokumen saya ambil dari online. Dari mana mas? yang ijazah mas ambil?," tanya Yakup Hasibuan.

Roy Suryo mencoba menangkis pertanyaan tersebut dengan mengangkat isu skripsi Jokowi.

Menurutnya, jika skripsi yang dimiliki Presiden dianggap tidak sah, maka ijazahnya pun patut dipertanyakan.

"Ijazahnya adalah memang, kan ijazah kita pastikan dari ketika skripsinya itu tidak benar. Berarti ijazahnya pasti tidak benar," ucap Roy.

Namun Yakup tak berhenti sampai di situ.

Ia menegaskan kembali pertanyaannya mengenai sumber asli ijazah Jokowi yang digunakan Roy Suryo untuk menganalisis.

"Bukan, mas kan menganalisa ijazah, ada fotonya katanya tidak sesuai, itu dari mana?," desaknya lagi.

"Oke, itu tadi seseorang yang menuliskan, katanya dia mendapatkan langsung dari Pak Jokowi," jawab Roy Suryo.

Di sisi lain, Presiden Jokowi akhirnya mengambil langkah hukum atas tudingan tersebut.

Ia secara langsung mengunjungi Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025 untuk melaporkan pihak-pihak yang menyebarkan fitnah mengenai ijazahnya.

Yakup Hasibuan membenarkan bahwa laporan telah dilayangkan.

Namun, detail mengenai siapa saja yang termasuk dalam laporan tersebut belum diungkap ke publik.

Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa laporan Presiden ditangani oleh Subdirektorat Keamanan Negara di bawah Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi menyebutkan bahwa laporan sudah diterima dan keterangan Presiden telah diambil.

Ade juga mengungkapkan bahwa saat ini penyelidikan masih berada dalam tahap pendalaman.

Saat ditanya mengenai jumlah pertanyaan dalam pemeriksaan, Ade menyebutkan sebanyak 35 pertanyaan diajukan penyidik.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keputusannya untuk melapor langsung adalah bentuk tanggung jawab pribadi.

Menurutnya, meskipun isu ini terkesan ringan, ia menilai perlu ada kepastian hukum.

"Ya ini, sebetulnya masalah ringan. Urusan tuduhan ijazah palsu. Tetapi perlu dibawa ke ranah hukum, agar semua jelas dan gamblang ya," ungkap Jokowi.

Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya dirinya tidak mengambil langkah karena masih menjabat sebagai Presiden.

Namun setelah purna tugas, ia merasa perlu menyelesaikannya secara hukum.

"Kan dulu masih menjabat, saya pikir sudah selesai. Ternyata masih berlarut-larut, sehingga dibawa ke ranah hukum lebih baik," jelas Jokowi.

Yakup Hasibuan menegaskan bahwa kunjungan tersebut memang dalam rangka pelaporan hukum atas tudingan ijazah palsu.

Namun ia belum bisa menjelaskan secara rinci apakah laporan tersebut terkait dokumen fisik yang hilang atau semata-mata untuk verifikasi hukum.

"Kami belum bisa sampaikan detailnya, nanti akan diumumkan jika proses sudah berjalan," ucap Yakup singkat.

Isu tentang keaslian ijazah Jokowi berawal dari dugaan sejumlah pihak yang menemukan ketidaksesuaian dalam dokumen tersebut.

Dugaan itu antara lain menyangkut format ijazah yang dianggap tidak sesuai dengan masa penerbitannya, tanda tangan pejabat kampus yang diragukan, hingga klaim bahwa nama Jokowi tidak muncul dalam data alumni terbuka UGM.

Kelompok penggugat pun menggunakannya sebagai dasar untuk melayangkan gugatan hukum.

(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga