Repelita Jakarta - Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, yang merupakan anak dari Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno, mengalami dinamika karier yang cukup mencuri perhatian.
Pada 29 April 2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengeluarkan keputusan untuk merombak jabatan sejumlah perwira tinggi TNI.
Salah satu yang terdampak adalah Letjen Kunto Arief Wibowo, yang dipindahkan dari jabatannya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Namun, mutasi tersebut tidak berlangsung lama.
Pada 30 April 2025, TNI mengeluarkan keputusan yang membatalkan mutasi tersebut.
Keputusan ini pun menimbulkan berbagai spekulasi mengenai latar belakang pembatalan mutasi.
Beberapa kalangan menilai bahwa keputusan ini menunjukkan adanya pengaruh politik dalam tubuh TNI.
Para pengamat pun berpendapat bahwa pembatalan mutasi ini terkait erat dengan dinamika politik yang melibatkan pihak pemerintah pusat, khususnya pengaruh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut sejumlah sumber, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan disebut-sebut memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam memulihkan posisi Letjen Kunto Arief Wibowo.
Pembatalan mutasi ini memicu spekulasi apakah Letjen Kunto bisa menjadi calon potensial untuk menjabat Panglima TNI.
Selain pengaruh politik, faktor profesionalisme dan rekam jejak Kunto dalam berbagai penugasan strategis juga dianggap sebagai alasan mengapa posisinya dipertahankan.
Keputusan ini juga membuka peluang bagi Letjen Kunto untuk mengukir karier lebih tinggi, termasuk kemungkinan menjabat Panglima TNI di masa depan.
Repelita Online akan terus memantau perkembangan terkait dengan mutasi TNI ini dan implikasinya terhadap dinamika politik dan militer Indonesia. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

