Repelita Jakarta - Sistem Electronic Road Pricing (ERP) mulai diterapkan di beberapa negara sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Singapura menjadi negara pertama yang menerapkan sistem ini sejak tahun 1998.
ERP menggantikan sistem Area Licensing Scheme (ALS) yang sebelumnya digunakan di Singapura.
Penerapan ERP di Singapura terbukti efektif dalam mengurangi kemacetan di kawasan pusat bisnis.
Selain itu, kualitas udara di Singapura juga mengalami perbaikan signifikan.
Setelah keberhasilan di Singapura, beberapa negara lain turut mengadopsi sistem ERP dengan penyesuaian masing-masing.
Di Norwegia, Oslo menjadi kota yang menerapkan ERP sejak 1990-an.
Penerapan ERP di Oslo mengatur pembayaran di 27 titik dengan tarif bervariasi, mulai dari US$ 5 hingga US$ 18 per kendaraan.
Pendapatan tahunan yang diperoleh dari sistem ERP di Oslo mencapai sekitar US$ 400 juta.
Namun, biaya operasional sistem ERP di Oslo cukup tinggi, sekitar US$ 45 juta per tahun.
Swedia juga mengadopsi sistem ERP melalui program Stockholm Congestion Tax yang dimulai pada tahun 2007.
Penerapan sistem ini di Stockholm berhasil mengurangi volume lalu lintas dan polusi udara.
Di Inggris, kota London juga menerapkan sistem ERP yang dikenal dengan nama Congestion Charging Zone sejak 2003.
Sistem ini terbukti mengurangi kemacetan serta meningkatkan pendapatan dari sektor transportasi.
Namun, penerapan ERP tidak selalu berjalan mulus di beberapa kota.
Tantangan terbesar datang dari penerimaan masyarakat terhadap sistem ini.
Terlepas dari itu, secara umum, penerapan ERP di berbagai negara menunjukkan hasil yang positif dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Di Indonesia, terutama Jakarta, penerapan sistem ERP menjadi sorotan publik.
Beberapa kelompok masyarakat, termasuk pengemudi ojek online, menentang kebijakan ini.
Mereka khawatir dengan dampak sosial ekonomi yang mungkin timbul akibat penerapan ERP.
Meski demikian, pemerintah DKI Jakarta tetap berencana melanjutkan implementasi sistem ERP di ibu kota.
Diharapkan, penerapan ERP di Jakarta akan membantu mengatasi kemacetan yang sudah kronis di beberapa ruas jalan utama.
Penerapan sistem ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Namun, keberhasilan implementasi ERP sangat bergantung pada partisipasi dan dukungan masyarakat.
Pemerintah DKI Jakarta perlu melakukan sosialisasi yang baik agar masyarakat bisa memahami manfaat dari sistem ERP.
Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penerapan ERP bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok