Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pendapatan YouTube Richard Lee Disorot, Mampukah Bayar Rp150 Juta untuk Podcast Lisa Mariana?

Sosok Richard Lee, Dokter yang Dituding Merekayasa Pencurian di Kliniknya,  Sempat Bikin Sayembara - Tribunjatim.com

Repelita Jakarta – Lisa Mariana, selebgram yang belakangan menjadi sorotan publik, baru-baru ini menghebohkan dunia maya dengan permintaan honor yang cukup tinggi.

Ia dikabarkan meminta bayaran sebesar Rp150 juta untuk tampil sebagai bintang tamu dalam podcast milik dr. Richard Lee.

Pernyataan ini pertama kali disampaikan oleh Pablo Benua, seorang podcaster yang sebelumnya berencana mengundang Lisa dalam acara siniar-nya.

Menurut Pablo, saat proses negosiasi, Lisa mematok tarif tinggi yang membuatnya terkejut.

"Berapa, dia minta berapa, ujung-ujungnya minta di angka Rp150 juta," ujar Pablo dalam sebuah wawancara.

Pablo menambahkan bahwa meskipun tidak mempermasalahkan adanya permintaan bayaran, jumlah yang diminta oleh Lisa dirasa tidak sebanding dengan ekspektasi yang ada.

"Ya jujur aja kalau artis Rp150 juta artis kelasnya itu seperti apa. Lagi permasalahan begini, lalu mintanya Rp150 juta ya menurut gua agak-agak aji mumpung," tambah Pablo.

Sementara itu, dr. Richard Lee, yang dikenal sebagai dokter sekaligus YouTuber dengan konten kesehatan dan motivasi, belum memberikan komentar resmi terkait kabar ini.

Namun, jika informasi tersebut benar, pertanyaan besar muncul: apakah pendapatan YouTube Richard Lee mampu menutupi biaya sebesar itu untuk sekali tayang podcast?

Sebab, untuk membayar honor sebesar Rp150 juta, seorang podcaster dengan jumlah penonton terbatas harus memiliki sumber pendapatan yang signifikan.

Fenomena ini memunculkan perdebatan di kalangan netizen dan pelaku industri konten digital.

Beberapa pihak menilai bahwa permintaan bayaran tinggi seperti ini mencerminkan profesionalisme dan nilai diri seorang konten kreator.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut bisa dianggap sebagai bentuk 'aji mumpung' di tengah sorotan publik.

Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, kasus ini menyoroti dinamika baru dalam industri konten digital di Indonesia.

Para konten kreator kini semakin menyadari nilai diri mereka dan berani menetapkan tarif untuk setiap penampilan atau kolaborasi.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para podcaster dan platform digital dalam menentukan anggaran dan strategi konten mereka ke depan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved